Caplok Probiotec, Pyridam (PYFA) Right Issue Rp1,07 Triliun
SIP - Para pengunjung berfoto barrena di depan gerai Pyridam Farma. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Pyridam Farma (PYFA) baka menjajakan right issue Rp1,07 triliun. Itu dengan melepas maksimal 10.701.600.000 helai alias 10,7 miliar eksemplar bernilai nominal Rp100. Penerbitan saham anyar setara 95,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan itu, dibalut harga pelaksanaan Rp100.
Right issue itu, ditawarkan dengan rasio 1:20. Artinya, setiap pemegang satu saham lawas dengan nama tercatat sebagai pemegang saham pada 23 April 2024 2024, berhak 20 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Di mana, setiap satu HMETD berhak menebus satu saham baru.
Rejuve Global Investment Pte. Ltd (RGI) pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan 40,48 persen atau 216.582.206 saham, dan memiliki hak untuk memperoleh 4.331.644.120 HMETD telah menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya.
Apabila saham baru tidak seluruh dieksekusi, akan dijatahkan secara proporsional kepada pemegang saham yang meminta penambahan saham. Kalau setelah alokasi masih ada sisa saham, pembeli siaga akan membeli total maksimal 5.668.355.880 sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut. Berdasar akta perjanjian, bertindak sebagai pembeli siaga Rejuve Global Investment Pte. Ltd.
Saat bersamaan, perseroan juga menerbitkan maksimal 178.360.000 waran seri I atau 33,33 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh kala pernyataan pendaftaran right issue. Setiap 60 saham baru hasil pelaksanaan right issue melekat satu waran seri I bagi pemegang HMETD. Setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham sesuai harga pelaksanaan waran seri I Rp800. Dana waran seluruhnya berjumlah Rp142,68 miliar.
Dana diperoleh dari hasil pelaksanaan right issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dalam mendukung pengembangan usaha. Begitu pun dengan dana hasil pelaksanaan waran Seri I, seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan.
Tepatnya, untuk setoran modal ke anak usaha yaitu PYFA Australia Pty Ltd (PAPL). Dana itu, kemudian oleh PAPL digunakan untuk melakukan ekspansi, dan investasi usaha, yaitu melalui rencana pengambilalihan perusahaan yaitu Probiotec Limited, suatu perusahaan didirikan berdasar hukum Negara Australia (Probiotec).
Probiotec bergerak bidang usaha farmasi dan pengemasan atas berbagai produk farmasi yang butuh resep atau dapat dijual bebas (OTC), obat pelengkap, produk kesehatan konsumen, dan barang konsumsi cepat saji di Australia serta bidang usaha lainnya yang berkaitan.
Probiotec telah menjalankan kegiatan operasional sebagai perusahaan holding, dan memiliki 6 fasilitas pabrik yang dioperasikan anak-anak usaha Probiotec. Nilai transaksi akuisisi Probiotec AUD251,32 juta alias Rp2,58 triliun. Itu dengan kurs tengah Bank Indonesia per 21 Maret 2024 senilai Rp10.267 per dolar Australia.
Perseroan berencana menggunakan sumber pendanaan dari perbankan untuk menutupi sisa dari nilai pengambilalihan Probiotec. Apabila nilai pembiayaan itu, masih belum cukup untuk memenuhi sisa nilai pengambilalihan Probiotec, perseroan akan membiayai sisanya dengan menggunakan kas internal dan/atau pembiayaan dari lembaga non-bank.
Pada 21 Desember 2023, perseroan sebagai pemegang saham PAPL, telah meneken Scheme Implementation Deed (SID), suatu perjanjian mengikat bersyarat sehubungan dengan rencana PAPL untuk melakukan pengambilalihan atas seluruh saham telah diterbitkan Probiotec melalui proses scheme of arrangement berdasar hukum Australia (Scheme).
Selanjutnya, berdasar hukum Australia, untuk pengambilalihan melalui Scheme akan dilaksanakan berdasar putusan pengadilan Australia. Di mana, PAPL wajib membeli seluruh saham milik seluruh pemegang saham Probiotec.
Alasan tujuan transaksi untuk ekspansi pasar. Di mana, melalui rencana pengambilalihan Probiotec, perseroan dapat menjangkau pasar lebih luas, dan juga meningkatkan pangsa pasar grup perseroan di pasar internasional.
Akses kepada teknologi, riset, dan pengembangan (R&D) lebih mumpuni. Dengan pengambilalihan Probiotec, grup perseroan dapat mendapat akses ke teknologi, penelitian, pengetahuan, dan pengembangan produk baru lebih mumpuni, dan dapat menghasilkan sinergi membawa dampak positif.
Efisiensi operasional, aksi itu membuat grup perseroan bisa meraih skala ekonomis lebih menguntungkan, mengarah pada efisiensi dalam rantai pasokan, produksi, dan hal-hal lainnya, dan akses kepada sumber daya.
Di mana, melalui pengambilalihan Probiotec, grup perseroan memiliki kesempatan untuk dapat memanfaatkan sumber daya Probiotec. Misalnya, fasilitas produksi modern, jaringan luas, dan akses ke jaringan distribusi lebih baik dalam menghasilkan sinergi positif. (*)
Related News
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW