Cari Modal Kerja, PGJO Bakal Private Placement Lagi di Akhir Bulan Ini

EmitenNews.com—PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) akan melakukan aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada 31 Januari 2023 dan ditargetkan memperoleh dana segar Rp252 juta.
Dalam keterbukaan informasi di situs BEI, Selasa (24/1), Direktur Utama PGJO, Adi Putra Widjaja, mengatakan bahwa jumlah saham perseroan sebelum penambahan modal mencapai 761.659.095 lembar saham dengan harga Rp50 per saham. "Perseroan akan melakukan private placement dengan menerbitkan 3.600.000 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp70 per saham," kata Adi.
Dengan demikian, PGJO diperkirakan meraup dana segar Rp252 juta dari aksi korporasi ini. Pelaksanaan private placement akan berlangsung pada 31 Januari 2023. "Jumlah saham perseroan pasca penambahan modal menjadi 765.259.095," ujar Adi.
Jumlah penambahan modal sebesar 252.000.000 lembar saham. Total saham yang telah dilaksanakan sebanyak 37.800.000 saham. Sisa saham yang belum dilaksanakan sebanyak 34.200.000 saham.
Sebelumnya, Perseroan telah menyampaikan realisasi penggunaan dana penawaran umum dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement per tanggal 31 Desember 2022.
Tahun lalu, PGJO memperoleh hasil penawaran umum private placement efektif tanggal 29 Maret 2022 sebesar Rp2,44 miliar selanjutnya PGJO menggunakan semua dana untuk modal kerja Perseroan.
Adi menambahkan dalam aksi korporasi yang digelar tanggal 25 Maret ini, PGJO menerbitkan 36 juta lembar saham dengan harga Rp68 per saham sehingga total yang diperoleh sebesar Rp2,44 miliar.
Related News

Bantuan BRI Peduli Untuk Peternak di Desa BRILiaN Sukalaksana Garut

Private Placement 4,21 Miliar Lembar, Simak Ini Tujuan IPTV

Berbalik Drop 295 Persen, SDMU Kuartal I-2025 Defisit Rp93,58 Miliar

BTS Gulung Jutaan Helai, Saham BCIP Melaju Kencang

IDEA Tabur Sisa Dividen Rp0,5 per Lembar, Intip Jadwalnya

Rugi Bengkak 458 Persen, ARTI Kuartal I-2025 Defisit Rp1,99 Triliun