EmitenNews.com - PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) berencana mengubah status perusahaan dari terbuka menjadi tertutup atau go private. Terkait hal itu CNTX akan melakukan tender offer  dengan harga Rp 400 per saham.

Direktur CNTX, Tomoaki Nakajima, menjelaskan alasan mengubah status perusahaan dari terbuka menjadi tertutup atau go private karena kinerja keuangan CNTX yang merugi telah memengaruhi harga saham perusahaan. Selain itu, CNTX tidak membagikan dividen kepada pemegang saham sejak tahun buku 2005, karena saldo laba perusahaan yang negatif.

Kedua, sejak terakhir kali melakukan penanaman modal baru pada 2001, CNTX tidak lagi melakukan penggalangan dana di pasar modal dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya di masa depan.

Ketiga, saham CNTX tidak memenuhi ketentuan free float di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan aktivitas perdagangan sahamnya sangat minim. Menurut Tomoaki, hal ini menyulitkan pemegang saham publik untuk bertransaksi di BEI. Dengan rencana delisting ini, diharapkan para investor publik dapat menjual saham mereka.

Tomoaki juga menambahkan bahwa Penfabric Sdn. Berhad, sebagai pengendali CNTX, akan melakukan penawaran tender untuk membeli saham publik di harga Rp 400 per saham, yang 181,7% lebih tinggi dari rata-rata harga tertinggi dalam 90 hari terakhir di BEI.

Untuk melanjutkan proses go private, CNTX akan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 25 September 2024. Jika disetujui, pembatalan pencatatan efek di BEI akan dilaksanakan pada 12 Maret 2025.

PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) terakhir melaporkan kinerja Sepanjang tahun 2022, mengalami rugi bersih sebesar USD1,55 juta, menurun jauh 65,09% dibandingkan sepanjang tahun 2021 dengan rugi bersih senilai USD4,44 juta.

Kerugian tersebut dipicu, jumlah beban pokok penjualan CNTX selama tahun lalu ternyata meningkat 40,75% dari semula USD23,14 juta pada 2021 menjadi USD32,57 juta pada tahun 2022. Sehingga per akhir 2022, CNTX tercatat meraih laba bruto USD2,29 juta atau melonjak drastis dari periode tahun 2021 yang membukukan USD81 ribu