EmitenNews.com - Pergerakan saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk. (DADA) belakangan ini menjadi sorotan di pasar modal. Kenaikan tajam harga saham diikuti dengan beredarnya kabar mengenai potensi masuknya investor strategis asing, yang dinilai bisa berdampak bagi peta investasi di Bursa Efek Indonesia.

Sejumlah rumor menyebutkan dua perusahaan besar asal Jepang, Mitsubishi Estate Co., Ltd. dan Kajima Corporation, tengah mempertimbangkan opsi backdoor listing melalui DADA. 

Pengamat pasar modal, Devlin Gabriel mengungkapkan, jika skenario ini benar terjadi, maka peta perbandingan kerap dikaitkan dengan kasus PANI, meski konteksnya berbeda karena melibatkan pemain global dengan kapitalisasi pasar ratusan triliun rupiah.

Spekulasi semakin mencuat ketika nama The Vanguard Group ikut disebut. Manajer aset asal AS ini diketahui memiliki rekam jejak panjang sebagai pemegang saham konsisten di Mitsubishi dan Kajima.

" Dengan dana kelolaan USD 10,2 triliun, Vanguard dikenal hanya masuk ke emiten dengan kapitalisasi besar, free float tinggi, dan likuiditas kuat," jelasnya

Sejumlah aksi korporasi DADA juga dinilai mendukung narasi spekulasi tersebut. Emiten ini baru saja membagikan dividen perdana sejak IPO, mengupayakan keluar dari papan pemantauan khusus (FCA/PPK), serta pengendali mulai melepas saham ke publik guna penyesuaian free float. Menariknya, ketika saham dilepas di harga Rp11, pergerakan justru berbalik naik hingga hampir 700%.

Perbandingan Harga Saham

Mitsubishi Estate (8802.T): ¥3.160–¥3.170 → Rp348.000–Rp352.000/lembar

Kajima Corp (1812.T): ¥4.290–¥4.332 → Rp472.000–Rp481.000/lembar

DADA: masih di kisaran Rp25–Rp11.000 per lembar.

Dengan total saham beredar 7,4 miliar lembar, valuasi teoretis DADA disebut bisa mencapai Rp230.000 per saham jika mengikuti standar pasar yang biasa dikaitkan dengan Vanguard. Namun, sejauh ini seluruh isu tersebut masih sebatas spekulasi dan belum ada pernyataan resmi dari pihak-pihak terkait.