Dampak Penurunan Suku Bunga Acuan Terhadap Minat Investasi
ilustrasi penurunan suku bunga. Dok/Istimewa
EmitenNews.com -Instrumen yang penting digunakan oleh bank sentral dalam mengatur kondisi perekonomian adalah kebijakan moneter. Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas moneter melalui berbagai kebijakan, salah satunya adalah penurunan suku bunga acuan.
Penurunan suku bunga acuan ini tentu saja tidak hanya berdampak bagi sektor perbankan tetapi berdampak juga terhadap investasi, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Dalam artikel ini saya akan mengulas bagaimana penurunan suku bunga acuan ini dapat mempengaruhi minat investasi di berbagai sektor perekonomian.
Apa suku bunga acuan Bank Indonesia itu ?
Suku bunga acuan merupakan tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank sentral yang akan digunakan sebagai referensi oleh bank komersial dalam menentukan suku bunga kredit dan deposito.
Pada saat Bank Indonesia membuat kebijakan dengan menurunkan suku bunga acuan, ini akan diikuti oleh bank- bank komersial lainnya dengan menurunkan suku bunga kredit dan simpanan, dengan tujuan untuk merangsang perekonomian dengan mendorong pinjaman dan investasi.
Mengapa Suku bunga acuan harus diturunkan ?
Penurunan suku bunga acuan biasanya dilakukan dalam upaya mendorong perekonomian, apalagi jika terdapat tanda-tanda perlambatan ekonomi.
Beriku adalah kondisi- kondisi dimana Bank Indonesia dapat menurunkan suku bunga :
- Inflasi yang terkendali
Pada kondisi ini Bank Indonesia dapat menurunkan suku bunga untuk mendoorng lebih banyak konsumsi dan investasi. Untuk dapat meningkatkan permintaan dan mendorong inflasi kembali ke target yang diinginkan.
- Kondisi ekonomi melambat
Jika pertumbuhan ekonomi dirasa melambat, penurunan suku bunga dapat membantu untuk mendorong kredit dan investasi agar pemulihan ekonomi menjadi cepat.
- Adanya tekanan eksternal
Penurunan suku bunga dilakukan dalam rangka menstabilkan nilai tukar rupiah dan merespon perubahan suku bunga global yang dilakukan oleh bank sentral seperti Federal Reserve AS, maka perlu dilakukan penyesuaian suku bunga.
Apa dampaknya terhadap minat investasi jika suku bunga acuan ini diturunkan
Dampak signifikan tentu akan terjadi terhadap minat investasi, baik dipasar modal maupun sektor riil, jika dilakukan penurunan suku bunga acuan. Berikut ini merupakan beberapa dampaknya :
- Peningkatan minat terhadap saham
Ketika suku bunga acuan turun, imbal hasil dari instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi dan deposito biasanya ikut menurun. Hal ini membuat instrumen-instrumen tersebut kurang menarik bagi investor yang menginginkan return lebih tinggi. Sebagai akibatnya, banyak investor yang beralih ke pasar saham yang menawarkan potensi keuntungan lebih besar, meskipun dengan risiko yang lebih tinggi. Kenaikan minat ini akan berdampak pada meningkatnya harga saham di bursa, karena meningkatnya permintaan. Selain itu Perusahaan- Perusahaan yang terdaftar dibursa akan diuntungkan. karena mereka dapat meminjam uang dengan biaya lebih murah untuk ekspansi bisnis. Ini diharapkan dapat membuat kinerja perusahaan yang lebih baik,dan membuat saham-saham mereka lebih menarik bagi investor.
- Investasi di Sektor property akan meningkat
Properti merupakan sektor yang paling diuntungkan, karena pada saat suku bunga turun, maka bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) dan pinjaman untuk menggembangkan property juga akan turun. Ini akan membuat masyarakan lebih mudah mengakses kredit untuk membeli rumah atau property lainnya, sehingga permintaan akan meningkat.
Kondisi ini akan dimanfaatkan oleh investor property untuk mendapatkan pembiayaan murah bagi proyek- proyek pengembangan barunya. Adanya kenaikan terhadap permintaan property dan penurunan bunga pembiayaan, membuat sektor ini akan menjadi tujuan bagi investor.
- Peningkatan terhadap likuiditas dan aktivitas investasi
Perbankan akan menyalurkan kredit yang lebih banyak karena suku bunga yang rendah. Ini akan menciptakan likuiditas yang longgar, karena uang lebih banyak beredar. Likuiditas yang meningkat ini akan meningkatkan aktivitas investasi, baik oleh individu maupun perusahaan.
Related News
Jika Bursa Efek Indonesia Buka 24 Jam
Berburu Cuan di Saham Melalui Window Dressing
Saham Energi Baru Terbarukan (EBT), Secerah Apa?
Melirik Saham-Saham Mantan LQ45
Dampak Kebijakan Pemutihan Utang Terhadap Saham Perbankan
Permintaan Emas Global Pecah Rekor USD100 Miliar: Investor Panik?