EmitenNews.com - IHSG pada perdagangan Jumat 1 April 2022 ditutup menguat 0,10% pada level 7078.


Penguatan IHSG ditopang saham sektor industri yang membukukan kenaikan terbesar. Sedangkan saham sektor teknologi mencatatkan koreksi terbesar. Investor asing net buy Rp1,231 triliun, termasuk transaksi di pasar negosiasi atas BBCA dengan net buy investor asing sebesar Rp199,37 miliar dan saham SIDO dengan net sell investor asing sebesar Rp149,4 miliar.


Pada perdagangan hari ini Waterfront Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 7.020-7.000 dan resistance 7.1007.130. Saham yang diunggulkan adalah TLKM, BBRI, ASII, INCO, EMTK, ADRO, TINS, ANTM, PTBA, INDY, INDF, dan ICBP.


Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup menguat moderat. "Sentimen positif antara lain berasal dari data nonfarm payrolls yang di bawah estimasi serta turunnya harga minyak mentah," kata analis Waterfront, Ratna Lim.


Data nonfarm payrolls bulan Maret menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 431 ribu, lebih rendah dari bulan sebelumnya 750 ribu dan dari estimasi 475 ribu. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,6% dari 3,8%, serta lebih rendah dari estimasi 3,6%.


Indeks ISM manufacturing bulan Maret turun pada level 57,1 dari 58,6, serta lebih rendah dari estimasi 58,3. Harga minyak mentah WTI turun di bawah level USD100/barel setelah AS menyatakan akan merilis lebih banyak lagi cadangan minyaknya.


Sementara itu di pasar obligasi, yield USD-Treasury dengan tenor 2 tahun dan 10 tahun mengalami inverted untuk pertama kalinya sejak tahun 2019 pada hari Kamis dan Jumat pagi. "Namun investor optimis bahwa invertednya yield obligasi bukanlah merupakan sinyal jual dalam waktu dekat," tambah Ratna. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya indeks ISM non manufaktur dan initial claims.(fj)