EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak melemah. Itu sebagai respons rilis data ekonomi kurang memuaskan. Selain itu, para investor mengantisipasi menjelang Forum Open Market Committee (FOMC) soal interest rate.


Meski begitu, rilis laporan keuangan, evaluasi indeks LQ45, dan Kompas100 dapat menjadi warna, dan pendorong Indeks. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.830, dan resisten 6.890,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu (27/7).


Secara teknikal, Indeks masih di atas MA20 dan MA5. Artinya, peluang Indeks untuk mengalami rebound sangat terbuka. Namun, perlu diwaspadai karena Indeks membentuk gap up. Sejumlah saham berpotensi naik hari ini antara lain TBIG, ESSA, HRUM, ASLC, INDY, KKGI, VICI, WINR, FREN, ADRO, dan ARTO.


Indeks kemarin menetap di zona hijau setelah surplus 0,19 persen 6.871. Beberapa sektor pendorong penguatan Indeks di antaranya energi melesat 1,21 persen, keuangan melejit 0,97 persen, dan infrastruktur naik 0,76 persen. Investor asing mencatat net buy Rp10,41 miliar dengan saham paling banyak dibeli BBRI, BMRI, dan TBIG.


Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah. Saham Walmart drop 7 persen akibat Walmart menurunkan forecast dari pendapatan Walmart. Itu seiring rilis data ekonomi consumer confidence AS mengalami penurunan akibat inflasi mendorong daya beli masyarakat menurun.  


Bursa Asia pagi ini sudah mengorbit zona merah. Indeks Kospi kembali melemah 0,38 persen, dan Nikkei 225 kembali melepuh 0,29 persen. Para pelaku pasar merespon rilis consumer confident pagi ini di South Korea. Di mana, terjadi pelemahan cukup dalam di bawah angka 100. Itu menunjukkan tidak ada ekspansi. (*)