EmitenNews.com - Nusa Konstruksi (DGIK) sepanjang 2024 mengemas laba bersih Rp48,38 miliar. Melonjak 92 persen dari episode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp25,15 miliar. Oleh karena itu, laba per saham dasar menanjak ke posisi Rp9,41 dari sebelumnya Rp4,89. 

Pendapatan Rp644,55 miliar, surplus 39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp462,77 miliar. Beban kontrak Rp556,77 miliar, bengkak dibanding edisi sama tahun sebelumnya Rp380,42 miliar. Laba kotor tercatat Rp87,78 miliar, mengalami lompatan dari akhir 2023 senilai Rp82,35 miliar. 

Laba proyek ventura bersama Rp34,98 miliar, meroket 5200 persen dari Rp663,46 juta. Laba kotor setelah proyek ventura bersama Rp122,76 miliar, melesat dari Rp83,01 miliar. Beban administrasi dan umum Rp65,35 miliar, bengkak dari Rp56,69 miliar. Pajak penghasilan final Rp17,06 miliar, naik dari Rp12,31 miliar. 

Total beban usaha Rp82,42 miliar, bengkak dari akhir 2023 sebesar Rp69,01 miliar. Laba usaha Rp40,33 miliar, melejit 188 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp13,99 miliar. Beban lain-lain bersih Rp6,95 miliar, drop dari surplus Rp7,54 miliar. Bagian laba entitas asosiasi Rp17,14 miliar, naik dari Rp5,05 miliar. 

Laba penjualan aset Rp4,96 miliar, menanjak dari Rp2,4 miliar. Keuntungan atas pelepasan investasi Rp493,99 juta dari nihil. Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Rp681,98 juta, naik dari Rp633,05 juta. Management fee Rp1,51 miliar, turun dari Rp2,9 miliar. Beban keuangan Rp3,03 miliar, susut dari Rp3,58 miliar. 

Total ekuitas Rp682,21 miliar, menanjak dari akhir 2023 sebesar Rp631,64 miliar. Defisit Rp95,99 miliar, susut dari Rp147,06 miliar. Jumlah liabilitas Rp511,39 miliar, bengkak dari Rp284,28 miliar. Total aset Rp1,19 triliun, melonjak dari akhir 2023 senilai Rp915,92 miliar. (*)