Di Tengah Tantangan Global, Presiden Minta IMT-GT Harus Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Presiden Jokowi saat mengawali pertemuan KTT ke-15 IMT-GT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/5/2023). dok. Kompas.
EmitenNews.com - Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) harus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di tengah tantangan global yang tidak pasti. Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa volume perdagangan IMT-GT cukup baik, mencapai USD618 miliar (Rp9.089,23 triliun) meski dilanda krisis global.
"Ke depan IMT-GT harus makin mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan karena tantangan tidak mudah, ketidakpastian masih tinggi, rivalitas masih tajam dan efek domino guncangan ekonomi global masih mengancam," kata Presiden Jokowi saat mengawali pertemuan KTT ke-15 IMT-GT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/5/2023).
Jokowi mengajak semua pihak mengobarkan semangat kolaborasi khususnya dengan peningkatan daya saing konektivitas, pariwisata, dan investasi untuk mencapai visi IMT-GT 2036.
IMT-GT merupakan kerangka kerja sama ekonomi yang dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan negara-negara IMT-GT. Melalui kerja sama IMT-GT, sektor swasta terus didorong menjadi mesin pertumbuhan.
Wilayah Indonesia yang menjadi bagian dari kerja sama IMT-GT adalah Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
Pada aspek pariwisata, Indonesia menginisiasi peluncuran IMT-GT Visit Year Campaign 2023-2025 untuk mendorong pemulihan pariwisata di tiga negara.
IMT-GT 2023-2025 Visit Year 2023-2025 disahkan oleh para pemimpin IMT-GT pada KTT ke-14 IMT-GT di Phnom Penh, Kamboja pada 10 November 2022, tetapi kampanyenya baru diluncurkan pada KTT ke-42 di Labuan Bajo.
Kampanye ini juga merupakan salah satu upaya IMT-GT untuk mencapai salah satu visi dalam Visi IMT-GT 2036, yaitu menciptakan pariwisata lintas batas yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn di sela- sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, mengungkapkan, ASEAN dan mekanisme Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) bisa membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara. Pada hari terakhir KTT ASEAN 2023, Kamis (11/5/2023), diselenggarakan pertemuan antara pemimpin negara- negara anggota BIMP-EAGA yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan