Dibangun Dengan Rp75T, Aset Kelolaan INA Kini Mencapai Rp144T
Menkeu Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri BUMN Erick Thohir ketika menghadiri Pelantikan Erwandi Hendarta sebagai Anggota Dewan Pengawas LPI/INA dari unsur profesional masa jabatan 2025 – 2030 di Jakarta, Rabu (22/1).
EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berpesan agar anggota Anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi/Indonesia Investment Authority (LPI/INA) dapat meneruskan reputasi dan prestasi baik yang telah dibangun. Harapan itu disampaikan Menkeu dalam arahannya ketika menghadiri Pelantikan Erwandi Hendarta sebagai Anggota Dewan Pengawas LPI/INA dari unsur profesional masa jabatan 2025 – 2030 di Jakarta, Rabu (22/1).
"Saat ini pada saat INA dibangun hanya dengan Rp75 triliun, telah mampu melipatgandakan aset under manajemen menjadi Rp144 triliun dan komitmen investor dari 14 negara, dengan total komitmen lebih dari USD25 miliar. Ini adalah sebuah prestasi yang harus terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan,” ungkap Menkeu.
Dengan latar belakang yang dimiliki, Menkeu berharap Erwandi mampu untuk menyumbangkan dengan optimal seluruh skill maupun pengalamannya untuk bisa meningkatkan prestasi dari INA dari mengelola investasi. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan pentingnya investasi di Indonesia untuk bisa mencapai berbagai tujuan dan target-target pembangunan termasuk mencapai target pertumbuhan ekonomi, menciptakan kesempatan kerja, dan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan di berbagai bidang, baik itu di pangan, energi, maupun dari sisi kualitas sumber daya manusia.
"Pengangkatan Pak Erwandi Hendarta tentu merupakan sebuah penegasan dari komitmen kita untuk terus mengelola INA agar terus menjadi sovereign wealth fund yang profesional, yang memiliki integritas, reputasi yang baik, dan mampu terus bergerak di kancah global sehingga bisa meningkatkan reputasi Indonesia sebagai tujuan investasi," pungkas Menkeu.(*)
Related News
Cetak Laba Rp21,5 Triliun di 2024, Bagaimana Prospek Saham BBNI?
Lanjutkan Reli Beruntun, IHSG Sesi I Naik 0,95 Persen ke Level 7.250
Pemerintah-ExxonMobil Sepakati Kerja Sama Investasi Senilai USD10M
Askrindo Tegaskan Komitmen Antikorupsi, BUMN Bersih dan Transparan
Hitungan Kemenperin Nilai Riil Investasi AirTag Apple Cuma USD200 Juta
Investor Respon Positif Revisi Ketentuan Dana Hasil Ekspor