EmitenNews.com -Phintraco Sekuritas menyebut IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan ke kisaran 6.615-6.650 di Jumat (19/5). Hal ini sejalan dengan MFI dan OBV yang berbalik arah turun serta MACD yang masih membentuk negative slope.

 

Sentimen masih berasal dari penurunan signifikan nilai ekspor dan impor Indonesia di April 2023. Selain itu, tren penurunan harga komoditas terutama batubara berpotensi memicu pelemahan lanjutan pada sektor-sektor yang berkaitan erat dengan ekspor. Hal ini kembali divalidasi oleh realisasi sejumlah data ekonomi Tiongkok yang di bawah ekspektasi di April 2023. 

 

Sentimen lainnya berasal dari potensi The Fed yang akan kembali menaikkan sukubunga acuan pada pertemuan FOMC Juni 2023. Selain itu, pelaku pasar masih akan memperhatikan perkembangan terkait debt ceiling AS.

 

“Top picks di Jumat (19/5) diantaranya TLKM, AKRA, BBCA, BBNI, TOWR dan AMRT,” kata Valdy Kurniawan Head Of Research Phintraco Sekuritas, Jumat (19/5/2023).

 

Indeks-indeks Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (18/5). Penguatan ini terjadi ditengah penurunan data Inital Jobless Claims ke 242 ribu yang berakhir pada pekan 13 Mei 2023. Di sisi lain, pelaku pasar masih memperhatikan ketidakpastian akan debt ceiling. AS berpotensi gagal bayar debt ceiling pada 1 Juni 2023. Ketua DPR AS, Kevin McCarthy menyatakan kemungkinan kesepakatan terkait debt ceiling paling cepat terjadi pada pekan depan.

 

Sejalan dengan Wall Street, mayoritas indeks Eropa ditutup pada zona hijau (18/5). Penguatan ini terjadi ditengah harapan bahwa Presiden AS, Joe Biden dan Kongres AS akan semakin dekat dengan kesepakatan untuk menaikkan batas utang AS dan menghindari gagal bayar.

 

Harga minyak ditutup melemah di Kamis (18/5). Harga brent oil turun 1.2% ke US$75.98/barel, sementara harga crude oil turun 1.1% ke US$72.04/barel. Hal ini dipicu oleh ekspektasi bahwa The Fed dapat menaikkan sukubunga acuan lagi pada bulan Juni.