EmitenNews.com—PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) menyatakan bahwa kinerja penjualan mengalami penurunan sehingga berdampak kepada neraca keuangan perseroan. Penurunan penjualan tersebut sebagai dampak dari keterbatasan jam buka tutup toko sebagai akibat dari adanya kenaikan covid-19 yang sempat terjadi di tahun lalu.


Direktur FLMC Freddy Hanafi, mengatakan pembatasan operasional toko tersebut mengakibatkan perusahaan menderita kerugian hingga Rp10 miliar per 30 Juni 2021 lalu. Meski sempat merugi perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya seiring dengan pelonggaran aktivitas sosial karena Covid-19 yang mereda.


"Kami terus mengadakan perluasan penjualan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam daya saing jual dan membangun sumber daya jual yang lebih efisien," jelas Freddy dalam keterangannya sekaligus menjawab pertanyaan Otoritas Bursa terkait dengan kinerja perseroan, Kamis (13/10).


Terkait dengan revaluasi aset tetap yang menyebabkan adanya surplus revaluasi aset tetap sebesar Rp90 miliar, Freddy mengatakan bahwa revaluasi aset yang dilakukan bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menunjukkan nilai wajar aset kepada publik terutama kepada investor.


Kemudian terkait dengan laporan keuangan yang diaudit untuk tahun 2021 saat ini memang belum dilaporkan kepada Otoritas Bursa. Namun untuk penyusunan laporan saat ini sudah selesai tinggal menunggu persetujuan dari pihak rekanan auditor.


"Untuk pertanyaan soal belum dilakukan pembelian mesin dikarenakan mesin yang dipesan masih dalam tahap proses perakitan. Sehingga belum dapat direalisasikan," sambung Freddy.


Selanjutnya terkait laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana per 30 Juni 2022 yang belum disampaikan, Freddy menyatakan bahwa hal itu terjadi karena laporan keuangan audited tahun 2021 belum disampaikan dan belum ada persetujuan dari rekanan auditor.