EmitenNews.com - Anggota Komisi VII DPR, Kardaya Warnika, mengusulkan harga batu bara untuk dalam negeri (domestic market obligation/DMO) dirombak.
Saat ini harga DMO batu bara dipatok sebesar USD70 per ton.
"Saya usulkan formulanya diganti, tidak ada patokan tapi sekian persen dari harga market. Mungkin sekitar 25 persen lebih rendah dari market," kata Kardaya saat rapat kerja Komisi VII dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif di gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/1).
Politisi Gerindra ini yakin formula yang diusulkannya tersebut akan dapat menghindari terjadinya krisis pasokan batu bara dari produsen ke pembangkit listrik dalam negeri seperti terjadi pada saat ini.
"Tidak ada lagi kalau harga tinggi pengusaha batu bara lari (menjual ekspor), kalau harga rendah dari 70 dolar AS mereka berbondong-bondong mendekati PLN. Ini alamiah, bisnis memang begitu," ujarnya.
Selain itu, Kardaya juga setuju pemerintah membubarkan anak usaha PT PLN (Persero) yakni PLN Batubara yang membuat persoalan pasokan batu bara ke pembangkit listrik tidak jelas.
"Kami Komisi VII sudah beberapa tahun lalu mengusulkan (dibubarkan) karena ada permasalahan di situ. Itu anak usaha PLN, dan punya anak usaha lagi, akhirnya beranak pinak," tuturnya.
"Tolong ini ditertibkan, sambil menunggu mekanisme ketentuan pembubaran. Saya usulkan dibekukan yang jadi pangkal masalah itu," tegasnya.(fj)
Related News

Kasus Korupsi Jual Beli Gas PGN, KPK Tahan Komut IAE Arso Sadewo

Tas, Perhiasan dan Deposito Rp33M Ikut Disita, Sandra Dewi Keberatan

BNI Dorong UMKM dan Penciptaan Kerja Lewat Akad Massal Nasional

Keluarga Minta Pelaku Pembunuhan Kacab Bank Dikenai Pasal Berencana

Dana Mobil Maung Siap, Penyalurannya Purbaya Tunggu Pindad Siap

Pemprov Wajibkan Transaksi Keuangan Perusahaan Lewat Bank Kalteng