EmitenNews.com - Bank Maybank (BNII) Indonesia per 31 Desember 2024 membukukan laba bersih Rp1,11 triliun. Mengelami reduksi 36 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp1,74 triliun. Dengan hasil itu, laba per saham dasar melorot menjadi Rp14,64 dari posisi sebelumnya Rp22,87. 

Pendapatan bunga dan syariah bersih Rp7,1 triliun, turun tipis dari Rp7,23 triliun. Itu meliputi pendapatan bunga Rp10,42 triliun, naik dari Rp9,4 triliun. Pendapatan syariah Rp2,6 triliun, naik dari Rp2,48 triliun. So, pendapatan bunga dan syariah senilai Rp13,06 triliun, melejit dari edisi sama 2023 sejumlah Rp11,88 triliun. 

Kemudian, total beban bunga dan syariah Rp5,95 triliun, bengkak dari akhir 2023 sebesar Rp4,65 triliun. Itu terdiri dari beban bunga Rp4,6 triliun, bengkak dari periode sama 2023 sejumlah Rp3,46 triliun. Dan, beban syariah Rp1,34 triliun, melonjak dari posisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,65 triliun. 

Total pendapatan operasional lainnya Rp2,38 triliun, menanjak dari episode sama tahun sebelumnya Rp2,03 triliun. Itu dari provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan Rp368,96 miliar, susut dari Rp393,33 miliar. Keuntungan penjualan efek-efek yang diperdagangkan dan investasi keuangan Rp132,33 miliar, turun dari Rp183,56 miliar. Pendapatan lainnya Rp1,88 triliun, naik dari Rp1,46 triliun. 

Total beban operasional lainnya Rp7,9 triliun, bengkak dari Rp6,92 triliun. Meliputi rugi transaksi mata uang asing Rp225,78 miliar, bengkak dari Rp5,94 miliar. Kenaikan efek-efek yang diperdagangkan Rp8,4 miliar, dari minus Rp3,6 miliar. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas instrumen keuangan Rp1,35 triliun, melejit dari Rp1,06 triliun. 

Penyisihan kerugian atas aset non-produktif Rp18,26 miliar, turun dari Rp52,34 miliar. Beban umum dan administrasi Rp3,05 triliun, bengkak dari Rp2,8 triliun. Beban tenaga kerja Rp3,24 triliun, bengkak dari Rp3 triliun. Beban operasional lainnya Rp5,51 triliun, bengkak dari Rp4,88 triliun. Laba operasional Rp1,58 triliun, susut dari Rp2,34 triliun. 

Pendapatan non operasional Rp11,67 miliar, mengalami lompatan dari Rp6,78 miliar. Laba sebelum beban pajak Rp1,6 triliun, mengalami perosotan dari sebelumnya Rp2,35 triliun. Beban pajak senilai Rp401,67 miliar, mengalami pengurangan dari sebelumnya Rp536,92 miliar. Laba tahun berjalan Rp1,19 triliun, turun dari Rp1,81 triliun. 

Jumlah ekuitas terakumulasi senilai Rp31,2 triliun, melonjak signfikan dari episode akhir 2023 sebesar Rp30,79 triliun. Total liabilitas tercatat Rp165,97 triliun, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp141 triliun. Jumlah aset terkumpul Rp197,17 triliun, melonjak dari akhir 2023 sebesar Rp171,8 triliun. (*)