EmitenNews.com - Phapros (PEHA) per 31 Maret 2024 mengemas rugi Rp29,44 miliar. Bengkak 726 persen dari episode sama tahun lalu dengan donasi laba Rp4,70 miliar. Efeknya, rugi per saham dasar emiten produsen Antimo itu menjadi Rp35 dari sebelumnya surplus Rp6.

Perosotan laba itu menyusul penjualan bersih Rp171,04 miliar, nyungsep 34 persen dari periode sama tahun lalu Rp260,97 miliar. Beban pokok penjualan Rp98,18 miliar, mengalami penyusutan dari sebelumnya Rp126,55 miliar. Laba kotor Rp72,86 miliar, anjlok dari sebelumnya Rp134,41 miliar. 

Beban usaha Rp92,06 miliar, berkurang dari Rp115,85 miliar. Pendapatan lain-lain Rp79,35 juta, bengkak dari surplus Rp28,07 juta. Rugi usaha Rp19,28 miliar, nyungsep dari laba Rp18,58 miliar. Penghasilan keuangan Rp61,76 juta, merosot dari Rp241,24 miliar. Beban keuangan Rp16,69 miliar, bengkak dari Rp12,64 miliar. 

Rugi sebelum pajak Rp35,92 miliar, anjlok parah dari laba Rp6,18 miliar. Total pajak penghasilan Rp6,34 miliar, mengalami lompatan dari edisi sama tahun lalu minus Rp1,63 miliar. Rugi periode berjalan Rp29,57 miliar, ambles dari sebelumnya surplus Rp4,54 miliar. 

Jumlah ekuitas Rp740,74 miliar, mengalami penyusutan dari akhir tahun lalu senilai Rp770,32 miliar. Defisit Rp23,48 miliar, anjlok dari akhir tahun lalu Rp5,95 miliar. Total liabilitas Rp990,41 miliar, susut dari Rp995,56 miliar. Jumlah aset Rp1,73 triliun, turun dari akhir 2023 senilai Rp1,76 triliun. (*)