EmitenNews.com - PT Bank Tabungan Negara (BBTN) terus berkomitmen mendukung  implementasi Gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT). Aktif menjadi mitra Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam mewujudkan, dan mengimplementasi program-program PPATK di lingkungan kerja perseroan.


Implementasi APUPPT di Bank BTN telah dilakukan di antaranya dengan membentuk pedoman kebijakan hingga petunjuk pelaksanaan sesuai peraturan perundang-undangan, dan aturan regulator. Perseroan juga aktif menyampaikan laporan, dan pemenuhan data kepada regulator. ”Kami berkomitmen terus mendukung gerakan APUPPT, dan selalu siap mendukung program pemerintah yang tengah fokus pada pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari kejahatan lingkungan yang mengancam keberlangsungan alam,” tutur Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo, di sela-sela acara Penanaman Pohon pada kawasan perumahan mitra BTN di Mataram, NTB, Jumat (3/6). 


Bank BTN ingin terus melanjutkan misi mulia tersebut, meningkatkan kontribusi menjadi lebih baik, dan terus ditingkatkan di masa mendatang. ”Harapan kami peningkatan kerja sama kita tidak hanya pada level antar-institusi, namun juga dapat ditingkatkan melalui pelayanan Bank BTN di lingkungan PPATK melalui penyediaan jasa layanan perbankan, baik penghimpunan dana, jasa layanan transaksional, maupun penyaluran kredit atau pembiayaan kepada pegawai dan stakeholders PPATK,” tegasnya.


Bank BTN bersama PPATK menanam 5.000 bibit pohon di kawasan perumahan dibiayai BTN di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penanaman itu, sekaligus mendukung dan memperingati dua dekade gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT) dengan fokus memberantas aktivitas pencucian uang dari kejahatan lingkungan, dan mendukung ekonomi hijau. 


Kejahatan lingkungan mencakup berbagai kegiatan. Mulai eksploitasi sumber daya alam, perdagangan sumber mineral, kehutanan, hingga perdagangan limbah secara ilegal. Aksi penanaman pohon itu, wujud program penghijauan menjadi fokus kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bank BTN. Program penghijauan di berbagai perumahan dibiayai BTN itu, dirancang untuk menciptakan kawasan hunian ramah lingkungan bersih, dan tertata rapi. 


Dengan program itu, diharap menciptakan ruang terbuka hijau mudah diakses terutama bagi perempuan, anak, manula, hingga penyandang disabilitas. Ruang terbuka hijau juga dibidik dapat ikut mengurangi polusi, memberi ketenangan, hingga kenyamanan bagi para penghuni perumahan. Program penghijauan itu, dilakukan Bank BTN untuk mendukung implementasi ekonomi hijau. 


Sebagai emiten Sri Kehati, Bank BTN mengutamakan analisis dampak lingkungan (Amdal) dalam persetujuan kredit terutama kredit sektor perumahan. Ribuan pohon yang ditanam Bank BTN di NTB merupakan pohon Tabebuya. Pohon dengan bunga menyerupai sakura itu, dapat melengkapi lanskap perumahan, mampu hidup diberbagai jenis tanah, dan daerah panas.


Sementara itu, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan kegiatan tersebut merupakan rangkaian 20 tahun atau dua dekade APUPPT Indonesia. Saat ini, PPATK menerima laporan sampai 45 ribu transaksi per jam. ”Ini terlihat betapa begitu cepatnya transformasi hukum dan diikuti transformasi teknologi informasi. Namun, prinsip dasarnya adalah kita menjaga keberlanjutan (sustainability) Indonesia bagi generasi penerus,” terang Ivan. 


PPATK menjaga agar integritas sistem keuangan Indonesia tidak dikacaukan harta-harta tindak pidana. ”Semua orang boleh sekaya apapun, tapi jangan satu orang menikmati hasil kekayaan dari hasil tindak pidana. Ini kemudian kita jaga, dan berharap menjadi gerakan bersama sehingga kebaikan-kebaikan ini dapat kita wariskan kepada generasi penerus bangsa,” ucapnya. 


Ivan mengapresiasi Bank BTN dalam rangkaian kegiatan peringatan dua dekade APUPPT. ”Integritas itu dimulai dari rumah. Kebetulan kita menanam di daerah perumahan. ini salah satu barometer integritas. Di mana, integritas penerus bangsa dibangun dari rumah,” bebernya. 


Gubernur NTB Zulkieflimansyah menambahkan harus meniru kebiasaan menanam pohon tersebut. ”Kadis kehutanan kita mudah-mudahan dapat bersinergi dengan Bank BTN untuk menanam 10-20 ribu pohon di tempat lain,” tegasnya. (*)