EmitenNews.com - Bank Tabungan Negara (BBTN) tengah menyiapkan opsi pemisahan atau spin off Unit Usaha Syariah-nya (BTN Syariah). Opsi itu dipilih paling efisien bagi perusahaan untuk mendirikan Bank Umum Syariah (BUS).


Direktur Risk Management Bank BTN Setiyo Wibowo mengatakan, proses spin off BTN Syariah untuk disulap BUS, saat ini terus berjalan. Itu dilakukan dengan mengkaji opsi bisa dengan mudah, dan cepat untuk dapat dilaksanakan. Opsi pertama, BTN akan mendirikan perusahaan baru atau meminta lisensi baru untuk Bank Umum Syariah. 


Opsi kedua, mengakuisisi BUS sudah ada untuk dijadikan cangkang BTN Syariah. Sementara opsi ketiga, sedang dikaji kemungkinan paling efisien sampai saat ini tengah dalam kajian mendalam. ”Kami serius ingin melakukan spin off BTN Syariah dengan kinerja terkini sangat bagus. Dengan spin off dan menjadi BUS, kami optimistis kinerja BTN Syariah makin positif, dan berkontribusi lebih besar bagi pembiayaan syariah khususnya pembiayaan rumah untuk masyarakat kecil,” ujar Setiyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/8).


Setiyo mengatakan, untuk opsi mengakuisisi BUS, Bank BTN telah melakukan penjajakan dengan beberapa bank syariah, dan terus berkomunikasi untuk mendapat penawaran terbaik. Dia berharap proses akuisisi bisa terlaksana akhir tahun ini atau awal tahun depan. ”Sudah ada beberapa bank kami jajaki, dan melakukan NDA, proses masih terus berlangsung. Kami berharap bisa mendapat kesepakatan terbaik untuk proses spin off BTN Syariah,” harapnya.


Saat ini, ada sekitar 12 BUS berdiri di Indonesia. Nah, dari 12 BUS itu, di antaranya Bank Mega Syariah, BCA Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Net Syariah, Bank Muamalat, BTPN Syariah, Bank Victoria Syariah, BJB Syariah, Permata Bank Syariah, Bank NTB Syariah, dan Bank Syariah Bukopin. Dan, selanjutnya, dari beberapa bank syariah tersebut, manakah yang akan diakuisisi Bank BTN untuk dijadikan BTN Syariah, mari kita tunggu saja prosesnya. (*)