Dukung Transisi Energi KAI, Pertamina NRE Sediakan PLTS di Stasiun Gambir
EmitenNews.com - Pertamina NRE mendukung upaya PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam menurunkan emisi karbon melalui penyediaan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS di Stasiun Gambir.
Direktur Proyek dan Operasi Pertamina NRE, Norman Ginting, menyampaikan bahwa pemanfaatan PLTS di wilayah kerja KAI merupakan tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman kedua entitas pada tanggal 9 Maret 2022 terkait Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Aset KAI.
“BUMN didorong untuk berperan besar dalam upaya dekarbonisasi. Pemanfaatan energi terbarukan seperti inisiasi KAI ini akan berkontribusi pada penurunan emisi. Untuk itu kami sangat antusias dengan kolaborasi ini. Kami sangat menyambut baik peluang kolaborasi-kolaborasi lainnya yang akan mendorong pencapaian target net zero emission,” ujar Norman yang Senin lalu meresmikan pemanfaatan PLTS Gambir bersama Direktur Keuangan KAI Salusra Wijaya.
Salusra mengatakan, pemasangan PLTS ini merupakan upaya transisi energi yang dilakukan KAI dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk suplai energi listrik di berbagai aset KAI.
“Implementasi solar panel di stasiun dan kantor KAI ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-77 KAI yang bertema Bangkit Lebih Cepat, Melayani Lebih Baik," katanya.
Di momen ulang tahunnya ini, KAI ingin turut serta menghijaukan Indonesia melalui Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pemanfaatan EBT untuk terciptanya ekosistem bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan.
Selain di Stasiun Gambir, KAI juga telah memanfaatkan PLTS di gedung Jakarta Railway Center. Bila ditotal, kapasitas kedua PLTS tersebut sebesar 80,5 kWp.
Secara bertahap KAI akan meningkatkan kapasitas PLTS tersebut serta memperluas penggunaan PLTS di asset-asetnya yang lain. Potensi EBT lain yang dapat dikolaborasikan oleh kedua entitas adalah pemanfaatan hidrogen sebagai bahan bakar kereta api.
Pertamina NRE melalui anak usahanya, Pertamina Geothermal Energy, saat ini tengah melakukan pilot project pengembangan hidrogen hijau (green hydrogen) di area geothermal Ulubelu dengan target produksi 100 kg/hari. Kolaborasi pengembangan dan pemanfaatan hidrogen telah dilakukan oleh Pertamina NRE dengan Pupuk Indonesia dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman pada 28 Juli 2021, di mana hidrogen biru maupun hijau berpotensi menjadi bahan baku amonia yang ramah lingkungan.
Sebagai bagian dari BUMN, Pertamina menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060. Kementerian BUMN mendorong upaya dekarbonisasi di lingkungan BUMN.
Dengan kontribusinya terhadap sepertiga perekonomian nasional, BUMN turut andil besar dalam mengeluarkan emisi karbon secara nasional. Dengan melakukan dekarbonisasi, BUMN akan berkontribusi cukup signifikan dalam menurunkan emisi karbon.
Pertamina NRE dan KAI sama-sama memiliki semangat yang sama untuk mengimplementasikan aspek ESG dalam aktivitas bisnisnya. Pertamina NRE memiliki komitmen kuat untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama tujuan nomor 13, yaitu penanganan perubahan iklim.(fj)
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram