EmitenNews.com - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) atau PIK2 memasang ambisi besar menutup tahun 2025 dengan marketing sales Rp5,3 triliun. Namun, hingga pertengahan tahun, realisasi penjualan baru Rp1,2 triliun atau sekitar 22% dari target.

Corporate Secretary PANI, Christy Grassela, menyebut total aset perseroan per Juni 2025 mencapai Rp49 triliun, dengan pendapatan semester I sebesar Rp1,6 triliun dan laba komprehensif Rp286 miliar. “Secara historis, capaian ini tumbuh signifikan dibandingkan 2021, ketika pendapatan total PANI hanya Rp125 miliar,” ungkapnya.

Manajemen optimistis prospek semester II bisa lebih cerah seiring dorongan belanja APBN Rp2.121 triliun dan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. “Turunnya cost of funding diharapkan mendorong pembelian rumah dan ruko,” kata Direktur PANI Yohanes Edmond Budiman.

Tak hanya mengandalkan penjualan, PANI juga memperkuat struktur permodalan lewat rights issue ketiga. Emiten properti milik Aguan dan Salim ini berencana menerbitkan hingga 1,2 miliar saham baru dengan target dana Rp16,7 triliun. Sebesar Rp16,1 triliun.

Dananya akan digunakan meningkatkan kepemilikan di anak usaha CBDK dari 46% menjadi maksimal 90%, sementara Rp600 miliar dialokasikan menopang modal kerja tiga anak usaha lainnya.

CBDK sendiri telah menjadi motor pertumbuhan baru sejak IPO Januari 2025. Nilai kapitalisasi pasarnya melonjak dari Rp23 triliun saat listing menjadi sekitar Rp38 triliun saat ini.

Di sisi proyek, pembangunan Nusantara International Convention Exhibition (NICE) terus dipacu. Direktur PANI,

Arthur Salim, mengungkapkan Bangunan B sudah digunakan untuk event pada 30 Agustus lalu, Bangunan C siap dipakai pertengahan September, sedangkan Bangunan A ditargetkan rampung akhir tahun depan. Area parkir dan lanskap ditargetkan selesai tahun ini.

Dengan sederet aksi jumbo ini, pasar menanti apakah PANI mampu mengejar gap penjualan yang masih lebar di empat bulan terakhir 2025. Kinerja akhir tahun akan menjadi tolok ukur penting keberhasilan strategi rights issue jumbo sekaligus penguatan portofolio CBDK.