EmitenNews.com - Merdeka Materials (MBMA) bakal menerbitkan surat utang senilai Rp3,1 triliun. Itu terdiri dari penerbitan obligasi sejumlah Rp2,1 triliun. Kemudian, penawaran umum sukuk mudharabah sebesar Rp1 triliun. 

Penerbitan surat utang itu, bagian dari obligasi berkelanjutan I dengan target Rp16 triliun. Dan, perseroan telah menjajakan obligasi sebesar Rp4,06 triliun. Obligasi senilai Rp2,1 triliun terbagi dalam dua seri. Seri A Rp982,15 miliar dengan bunga 7,5 persen per tahun berdurasi tiga tahun.

Lalu, seri B sebesar Rp1,11 triliun dibekali bunga 8,25 persen per tahun sepanjang 5 tahun. Bunga obligasi dibayar setiap triwulan. Bunga pertama akan dibayarkan pada 9 Maret 2026, sedang bunga terakhir sekaligus pelunasan obligasi dibayar pada 9 Desember 2028 untuk Obligasi Seri A, dan 9 Desember 2030 untuk Seri B.

Pelunasan pokok obligasi masing-masing seri obligasi akan dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Di sisi lain, sukuk mudharabah Rp1 triliun ditawarkan dalam dua seri. Seri A Rp379 miliar dengan pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah dihitung berdasar nisbah pemegang Sukuk Mudharabah.

Di mana, bbesarnya nisbah 11,54 persen dari pendapatan yang dibagihasilkan, dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,50 persen per tahun berjangka waktu tiga tahun. Seri B senilai Rp621 miliar dengan pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah dihitung berdasar nisbah pemegang Sukuk Mudharabah. 

Di mana, besarnya nisbah 12,69 persen dari pendapatan yang dibagihasilkan, dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 8,25 persen per tahun berdurasi lima tahun. Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah dibayar setiap triwulan. Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah pertama akan dibayar pada 9 Maret 2026.

Lalu, pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah terakhir sekaligus pembayaran kembali dana Sukuk Mudharabah pada 9 Desember 2028 untuk Sukuk Mudharabah Seri A, dan 9 Desember 2030 untuk Sukuk Mudharabah Seri B. Pembayaran kembali dana Sukuk Mudharabah masing-masing seri akan dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo.

Dana hasil obligasi sekitar USD121,0 juta atau setara Rp2,02 triliun akan digunakan untuk pembayaran dipercepat atas seluruh pokok utang fasilitas B yang timbul berdasar perjanjian fasilitas untuk fasilitas kredit berjangka, dan bBergulir mata uang tunggal pada 3 Oktober 2025, yang akan dibayarkan kepada para kreditur, melalui Bank CIMB Niaga (BNGA) sebagai Agen.

Pada 21 November 2025, perseroan mencatat saldo pinjaman fasilitas B atas perjanjian fasilitas kredit USD250 juta sebesar USD121,0 juta atau setara Rp2,02 triliun akan jatuh tempo pada 30 Januari 2026. Perseroan akan melakukan pembayaran dipercepat atas pinjaman Fasilitas B untuk seluruh pokok utang, sehingga saldo kewajiban perseroan atas fasilitas B setelah pembayaran akan menjadi nihil. 

Sisanya akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja, termasuk namun tidak terbatas pada biaya karyawan, biaya jasa profesional, biaya pajak dan biaya keuangan, termasuk bunga terutang dalam perjanjian fasilitas kredit MBMA USD250 juta untuk periode bulan November 2025 sampai dengan tanggal pembayaran dipercepat. 

Sementara itu, dana hasil sukuk mudharabah untuk kegiatan usaha perseroan dalam pemberian pembiayaan dengan menggunakan akad mudharabah kepada anak usaha yaitu Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Selanjutnya, oleh MTI dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan usaha dengan rincian sebagai berikut.

Yaitu, sebesar USD50,0 juta atau setara Rp837,1 miliar untuk menggantikan dana yang diperoleh dari fasilitas pinjaman dengan membayar seluruh pokok pinjaman yang dananya telah digunakan untuk membiayai pengeluaran dana yang ditanggung oleh MTI sehubungan dengan perancangan, pengadaan, konstruksi, dan rencana pengembangan peningkatan fasilitas pengolahan tembaga milik MTI untuk memproduksi tembaga yang dapat diekspor. 

Lalu, sisanya untuk keperluan korporasi umum lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada kebutuhan modal kerja, seperti biaya operasional, biaya, karyawan, biaya jasa professional, dan biaya pajak. Dengan demikian, jadwal penerbitan oblogasi emiten asuhan Boy Thohir tersebut menjadi sebagai berikut.

Masa penawaran umum pada 3-4 Desember 2025. Penjatahan pada 5 Desember 2025. Pengembalian uang pemesaran pada 9 Desember 2025. Distribusi secara elektronik pada 9 Desember 2025. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 10 Desember 2025. (*)