Gandeng Pengacara Hotman Paris, Nadiem Siap Diperiksa Kejagung

Nadiem Makarim (dua kiri) didampingi pencaranya dalam jumpa pers, Selasa (10/6/2025). Dok. Jawa Pos.
EmitenNews.com - Menggandeng pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, Nadiem Makarim menggelar jumpa pers. Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) itu, merespons soal kasus korupsi Program Digitalisasi Pendidikan di periode 2019-2022 yang tengah diusut Kejaksaan Agung. Ia siap memberi keterangan kepada Kejagung soal pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek itu.
Berkemeja krem Nadiem Makarim yang didampingi tiga pengacaranya, salah satunya Hotman Paris Hutapea, menggelar jumpa pers di Ruang Nusantara Foyer, The Dharmawangsa Jakarta, Selasa (10/6/2025) pukul 07.47 WIB pagi.
“Saya hadir di sini sebagai pengacara dari Pak Nadiem. Hari ini Pak Nadiem akan memberikan klarifikasi hal-halterkait dengan sebagaimana Anda sudah dengar dan baca sendiri di media cetak tentang pengadaan laptop di Kementerian waktu beliau masih menjabat,” kata Hotman Paris Hutapea.
Setelahnya, Hotman memberikan kesempatan ke Nadiem untuk bicara. Di kesempatan itu, Nadiem mengaku siap diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus ini. Dia menyatakan menghormati dan akan mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi.
"Saya siap bekerja sama dan mendukung aparat penegak hukum dengan memberikan keterangan atau klarifikasi apabila diperlukan," kata pendiri perusahaan aplikasi ojek daring, Gojek itu.
Nadiem meyakini proses hukum yang adil akan dapat memilah antara kebijakan mana yang dijalankan dengan itikad baik dan yang berpotensi menyimpang dalam pelaksanaannya. "Saya tidak pernah menoleransi praktik korupsi dalam bentuk apapun."
Pada kesempatan itu, Nadiem mengajak masyarakat untuk tetap kritis namun adil untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan di tengah derasnya opini yang dibentuk.
Nadiem Makarim menjelaskan, pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), termasuk laptop adalah bagian dari upaya mitigasi oleh Kemendikbudristek saat terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Kemendikbudristek harus melakukan mitigasi dengan secepat dan seefektif mungkin agar bahaya learning loss atau hilangnya pembelajaran bisa kita tekan," kata Nadiem Makarim dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Kemendikbudristek saat itu melakukan pengadaan 1,1 juta unit laptop, modem 3G dan proyektor untuk lebih dari 77 ribu sekolah dalam kurun waktu empat tahun.
Selain mendukung pembelajaran jarak jauh, perangkat TIK juga menjadi alat peningkatan kompetensi guru, tenaga pendidikan serta untuk pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK).
Seperti ketahui Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar menuturkan bahwa Kemendikbudristek mendapat anggaran pendidikan total sebesar Rp9.982.485.541.000 atau Rp9,9 triliun 2019-2022.
Alokasinya sebesar Rp3.582.607.852.000 atau Rp3,5 triliun untuk pengadaan peralatan TIK atau chromebook tersebut dan untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp6.399.877.689.000 atau Rp6,3 triliun.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan alat bukti lainnya, penyidik Kejagung menemukan adanya tindakan persekongkolan atau permufakatan jahat.
Menurut Harli Siregar, hal itu dilakukan dengan cara mengarahkan kepada tim teknis yang baru agar dalam pengadaan TIK untuk menggunakan laptop dengan Operating System Chromebook dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Seperti ditulis CNN Indonesia, mencuat dugaan ada simbiosis mutualisme antara Nadiem dengan Google. Karena jika ditilik dari sejumlah informasi terbuka, diketahui Nadiem kerap melakukan pertemuan dengan petinggi Google menjelang pengadaan ini.
Setidaknya ada tiga pertemuan di Bali dan Jakarta. Juga ada pertemuan dengan sejumlah tim yang ditunjuk Nadiem untuk bertemu petinggi Google di kantor Pusat Google di Palo Alto, California Amerika Serikat.
Related News

Nadiem Kaget Kasus Korupsi Laptop Rp9,9T Diusut, Ini Kata Kejagung

Kasus Covid-19 Meningkat di Asia, Menkes Bilang Indonesia Aman

Kejagung Sita Kilang Minyak Anak Pengusaha Migas Riza Chalid

Pameran Alutsista, Presiden Ungkap Belanda Ambil Kekayaan RI USD31T

Eks Kakanwil Pajak Jakarta Ini Terima Gratifikasi Untuk Bisnis Anak

KLH Siapkan Audit Lingkungan Untuk GEG Nikel di Raja Ampat