EmitenNews.com - PT Dharma Polimetal (DRMA) melakukan initial public offering (IPO) untuk membiayai ekspansi. Maklum, tahun depan peusahaan bakal memperkuat lini bisnis komponen kendaraan listrik.


Untuk itu, belanja modal 2022 dari dana hasil IPO, dan laba bersih dari aktivitas bisnis 2021. Paling tidak belanja modal perseroan tahun depan 70 persen dari dana IPO. ”Kami tahun ini akan profit, sebagian profit untuk belanja modal. Itu penting untuk mendukung kinerja perusahaan,” tutur Irianto Santoso, Presiden Direktur Dharma Polimetal, Senin (22/11).


Tahun depan, perseroan memproyeksi laba bersih, dan pendapatan tumbuh lebih baik dari tahun ini dengan lonjakan  sekitar 20 persen. Melepas saham maksimal 705.882.300 atau 705,88 juta lembar, dengan kisaran harga Rp500-620 per lembar. ”Seluruh komponen sangat dibutuhkan kalau industri otomotif bertransformasi menuju kendaraan listrik,” imbuhnya.


Kala kendaraan bertransformasi menjadi kendaraan listrik, berat baterai 30 persen berat kendaraan, sehingga berat kendaraan harus lebih ringan. Salah satunya menggunakan material high tensile steel, butuh kompetensi, mesin, insinyur, dan mendesain alat baru. Itu tengah disiapkan, dan sudah mulai dilaksanakan Dharma. Era mobil listrik butuh sistem kabel listrik lebih kompleks. ”Itu kami tugaskan anak usaha, Dharma Electrindo Manufacturing.


Melalui aksi IPO, akan mendapat dana segar Rp352,9-437,6 miliar. Sekitar Rp247,03-306,32 miliar untuk membeli sejumlah mesin baru dengan tonase hingga 1.000 ton, dan 500 ton. ”Kami menjadi perusahaan lokal pertama membangun komponen kendaraan listrik. Karena itu, butuh mesin-mesin komponen baru,” urainya.


Selain itu, dana sekitar 70 persen dari hasil IPO untuk otomasi, dan mendukung pengembangan industri 4.0 pabrik baru dari awal hingga akhir proses manufaktur. Perusahaan optimistis 2-3 tahun lagi mulai terjadi. Tidak sedikit kolaborasi perusahaan membuat sepeda motor listrik. Kami membuat komponen seluruh merk sehingga bebas masuk,” ucapnya.


Saat ini,, Dhamar mulai menyediakan komponen lebih ringan sesuai permintaan pabrikan mobil, dan motor. Komponen chasis lebih ringan merupakan bagian dari menyambut era kendaraan listrik agar kendaraan dapat menyesuaikan bobot. (*)