Garap Proyek Ini, Pharma Metric (KLBF) Gandeng Sejumlah Kampus Ternama
Fasilitas produksi obat gagal ginjal besutan Kalbe Farma. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Kalbe Farma (KLBF) terus berkontribusi dalam perkembangan industri kesehatan Indonesia. Itu dilakukan untuk produk kesehatan berkualitas bagi masyarakat. Melalui anak usaha Pharma Metric Labs (PML), perseroan berkolaborasi dengan tiga universitas terkemuka.
Di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). ”Kolaborasi untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan berbagai industri untuk pengujian dan pengembangan produk, terkait formula dan metode analisis berkualitas, dan dapat dipercaya," tutur Anton Hidayat, Direktur Utama Pharma Metric Labs.
Seiring upaya untuk terus membangun kerja sama antara instansi akedemik, industri, dan pemerintah, PML menginisiasi kolaborasi dengan beberapa universitas Indonesia. Pada kolaborasi kali ini, PML bekerja sama dengan Fakultas Farmasi ITB, Unpad, dan UGM. Kerja sama itu, diharap meningkatkan kapasitas dalam mempercepat pemenuhan pengujian dan pengembangan sesuai kebutuhan industri farmasi, pangan, kosmetik, dan alat kesehatan.
Selain itu, juga untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yakni pengujian, dan pengembangan tersebut dapat dilakukan di dalam negeri. Nota kesepahaman dengan Sekolah Farmasi ITB, dihadiri Dekan Prof. apt. I Ketut Adnyana, turut hadir Ketua Kelompok Keilmuan Farmasetika ITB Prof. Dr. apt. Heni Rachmawati, Ketua Kelompok Keilmuan Kimia Farmasi ITB Prof. Dr. apt. Daryono Hadi Tjahjono, dan Kepala Pusat Hilirisasi Farmasi, Sekolah Farmasi ITB, Dr. apt. Amirah Adlia.
Kemudian, pada penandatangan nota kesepahaman dengan Fakultas Farmasi Unpad, hadir Dekan Prof. Dr. Ajeng Diantini, dan Manager Riset Fakultas Farmasi Unpad apt. Ivan Surya Pradipta. Selanjutnya, pada nota dengan Fakultas Farmasi UGM, hadir Dekan Prof. Dr. apt. Satibi, dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM Dr. apt. Nanang Munif Yasin.“Kami berharap, kerja sama ini dapat meningkatkan nilai kebermanfaatan penelitian atau pengembangan yang dilakukan universitas dengan proses hilirisasi di masing-masing industri,” harap Anton.
PML merupakan perusahaan Contract Research Organization yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 18 tahun. Saat ini, PML memiliki beberapa service, yaitu business clinical trial dan preclinical trial, studi bioavailability/bioequivalence (BA/BE), kontrak analisis, dan service lainnya seperti regulatory service.
Clinical dan pre clinical trial adalah pengujian keamanan dan khasiat produk dilakukan pada hewan (pre clinical) dan pada manusia (clinical) sebelum produk tersebut dapat dikomersialisasikan. Sedangkan bioavailability atau bioequivalence study ialah pengujian perbandingan kadar obat uji dalam tubuh manusia berdasar waktu. Lalu, kontrak analisis merupakan pengujian material uji (berupa bahan baku, bahan aktif, atau bahan jadi) sesuai kebutuhan. Selanjutnya, regulatory service, jasa konsultasi untuk meregistrasikan produk Indonesia. Selain regulatory service, PML juga menyediakan jasa medical writing dan lainnya. (*)
Related News
Teken Management Fee, MMLP Gandeng Anak Usaha
Pasokan Aman, Anak Usaha SURE Borong Gas Bumi 71,01 BSCF Pertamina
Transaksi Beres, Entitas SMRA Kendalikan Duta Wahana AsriĀ
BUKK Dirikan Anak Usaha, Simak Tujuannya
Bunga 6,25 Persen, INCO Simpan Dana Right Issue di BMRI Rp1,28 Triliun
Entitas Usaha Tersandung PKPU, Ini Tindakan Wijaya Karya (WIKA)