Gembok Dibuka, Saham MLPT Melonjak 10 Persen, Bakal Suspensi Lagi?

Gambar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pencabutan suspensi saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) mulai sesi pertama perdagangan hari ini, Senin, 28 Oktober 2024.
Pembukaan kembali perdagangan saham MLPT disampaikan dalam pengumuman BEI Peng-UPT-00115/BEI.WAS/10-2024 tertanggal 25 Oktober 2024. Sebelumnya, suspensi saham MLPT diumumkan dalam Pengumuman BEI Peng-SPT-00114/BEI.WAS/10-2024 pada 18 Oktober 2024.
"Berdasarkan penilaian bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 28 Oktober 2024," tulis BEI.
Pada perdagangan hari ini Senin (28/10) saham MLPT naik Rp1.375 atau melesat 10 % menjadi Rp15.275 per lembar saham.
Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) pada 17 September 2023 karena kenaikan harga yang signifikan.
Sebelumnya lagi Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), pada Kamis (12/9/2024).
Berdasarkan data perdagangan saham MLPT mencatat lonjakan tajam. Pada Jumat (18/10), saham MLPT ditutup menguat 19,83 persen di Rp13.900. Dalam sepekan, harga saham ini naik 73,75 persen dan telah melejit 221,02 persen dalam sebulan terakhir.
Kenaikan signifikan juga tercatat dalam tiga bulan terakhir, dengan lonjakan 1.025,51 persen, serta 785,35 persen secara year to date (ytd).
BEI juga mencabut suspensi saham INPC, seperti tertuang dalam Pengumuman Peng-UPT-00114/BEI.WAS/10-2024, yang juga diterbitkan pada 25 Oktober 2024.
"Suspensi atas perdagangan saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 28 Oktober 2024," jelas BEI.
Related News

Target 66 IPO Tahun Ini Belum Tercapai, Begini Kata BEI

BEI Tegur Ajaib Sekuritas Lagi, Tapi Kasusnya Beda

OJK Catat 35 Emiten Buyback Tanpa RUPS, Nilainya Rp3,38 Triliun

BEI Ungkap 47 Perusahaan Siap Melantai di Semester II

OJK Tak Cawe-Cawe dalam Penawaran Jasa IPO Investindo Public Optima

Siapkan Penguatan Ekosistem Asuransi Kesehatan, OJK Tunda SE No.7/2025