EmitenNews.com—PT United Tractors Tbk (UNTR) menargetkan penjualan alat berat merek Komatsu mencapai 5.000 unit pada 2022, meningkat dari proyeksi sebelumnya 4.800 unit, menyusul lonjakan harga batu bara global yang menyentuh rekor tertinggi dalam sejarah USD463 per ton.
Menurut Sekretaris Korporasi UNTR, Sara Loebis, sebelumnya Perseroan menargetkan penjualan alat berat 3.700 unit pada 2022, yang kemudian dinaikkan menjadi 4.800 unit, seperti dikutip, Kamis (8/9).
Mengutip data update operasional UNTR, volume penjualan alat berat Komatsu selama 7 bulan pertama 2022 melesat menjadi 3.399 unit, dari 1.564 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Penyumbang porsi terbesar penjualan berasal dari sektor pertambangan sebesar 62 persen atau sekitar 2.107 unit.
Sebelumnya, United Tractors (UNTR) menyatakan permintaan alat berat saat ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. UNTR optimistis permintaan alat berat masih akan ramai hingga 2023. Hal itu sejalan dengan meningkatnya target produksi batu bara oleh sejumlah perusahaan.
Dari awal tahun atau akhir tahun lalu kita sudah berdiskusi dengan prinsipal untuk menambah alokasi. Memang diakui ada keterbatasan, namun juga dilakukan upaya dari pihak principal untuk mengalokasikan di indonesia bukan hanya dari Jepang saja tapi juga dari beberapa negara lain,” kata Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma dalam Workshop Wartawan Pasar Modal oleh Astra, Rabu (10/8/2022).
Selain itu, termasuk meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri, peningkatan dari eksisting plant, serta alokasi dari negara lain seperti India. "Itu bisa meningkatkan kemampuan supply untuk customer,” imbuh Frans.
Ia menegaskan, permintaan tahun depan akan semakin meningkat terutama untuk sektor pertambangan baik untuk batu bara maupun nikel. Di sisi lain dari sisi kendaraannya, Frans mengatakan tahun depan bertepatan dengan periode pergantian atau peremajaan alat beberapa perusahaan yang umumnya dilakukan per lima tahun.
"Jadi ada akumulasi karena 2016-2017 itu terakhir batu bara meningkat pesat. Sehingga sekarang akumulasi dari replacement alat 5 tahun periode, di tambah peningkatan kapasitas produksi, itu yang menambah luar biasanya demand di tahun ini,” ujar dia.
Perseroan telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar 35 persen pada paruh pertama 2022.Belanja modal itu terutama dialokasikan untuk alat berat di PT Pamapersada Nusantara (PAMA).
"Jadi sampai setengah tahun baru sekitar 30—35 persen, namun realisasi ini sesuai yang ada di United Tractors," kata Frans.
Related News
Bank IBK (AGRS) Catat Laba Naik 9,75 Persen di Kuartal III
Citra Marga (CMNP) Prediksi Laba Laba Turun 29,5 Persen Pada 2025
Saraswanti (SAMF) Beberkan Alasan Gelar Stock Split !;2
Grup Lippo (LPPF) Ungkap Tutup 13 Gerai, Ini Alasannya
Emiten TP Rachmat (ASLC) Tangkap Peluang Mobil Bekas Akhir Tahun
IHSG Turun 0,24 Persen di Sesi I, PGAS, TOWR, BRIS Top Losers LQ45