Harga Private Placement Jadi Sorotan, Ini Respons Grup Bakrie (DEWA)

Angkutan alat berat tengah beraksi di areal pertambangan Darma Henwa. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Darma Henwa (DEWA) membanderol harga pelaksanaan private placement Rp65 per helai. Harga itu lebih rendah 40,90 persen dari penutupan perdagangan Rabu, 15 Januari 2025 di level Rp110. Artinya, harga itu terdiskon sekitar 45 poin.
Penetapan harga miring itu, mendapat sorotan khusus operator pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). Mata elang BEI menilai, penetapan harga di bawah pasar itu, bisa mengundang persepsi buruk atas prospek perseroan ke depan.
Merespons tudingan itu, manajemen Darma Henwa mengklaim penetapan harga tersebut sesuai dengan kesepakatan dua kreditur perseroan yaitu Madhani Talatah Nusantara (MTN), dan Andhesti Tungkas Pratama (ATP).
Selain itu, penentuan harga tersebut sesuai ketentuan poin V.1.3 dalam lampiran II Peraturan BEI no 1-A. Di mana, private placement untuk perbaikan posisi keuangan, harga pelaksanaan berdasar kesepakatan para pihak. ”Harga itu tidak merugikan publik,” tegas Ahmad Hilyadi, Direktur Darma Henwa.
Sebaliknya, harga hasil kesepakatan tersebut akan memberi ruang bagi perseroan untuk tumubuh, dan meningkatkan nilai masa depan perseroan. Dalam aksi itu, MTN akan menukar tagihan Rp756,99 miliar dengan 29,84 persen saham Darma Henwa. Lalu, ATP akan menyulap tagihan Rp358,92 miliar menjadi 14,14 persen saham perseroan.
Kendati kedua calon pemegang saham perseroan akan menguasai 43,98 persen atau menjadi pemegang mayoritas, namun tidak terjadi perubahan kepengendalian atas perseroan. Manajemen Darma Henwa tidak tahu pasti alasan kenapa MTN, dan ATP tidak mau menjadi pemegang saham pengendali.
Namun, berdasar surat dari kedua pemegang saham itu, hanya bermaksud menjadi pemegang saham finansial. Artinya, MTN dan ATP tidak akan cawe-cawe dalam kegiatan operasional perseroan. Ya, Darma Henwa merancang private placement maksimal 17,16 miliar saham biasa seri B dengan nilai nominal Rp50 per lembar.
Tindakan itu, untuk menuntaskan kewajiban kepada para kreditur. Nilai keseluruhan private placement Rp1,11 triliun. Terbagi atas utang usaha kepada MTN Rp756,99 miliar, dan utang kepada ATP atas fasilitas pinjaman Rp358,93 miliar. (*)
Related News

Melejit 37,98 Persen, BNLI Sudahi 2024 dengan Laba Rp3,56 Triliun

Harga Susut, Dua Pentolan BMRI Serok 1,11 Juta Saham

Periksa! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Rugi Bengkak, JKSW 2024 Defisit Rp479,63 Miliar

Cek! Berikut 10 Saham Penghuni Top Gainers Pekan Ini

Bengkak 77 Persen, FASW 2024 Boncos Rp1,1 Triliun