EmitenNews.com - "Dalam hening dan sepi, kita menyelam ke lubuk hati, merenungkan karunia hidup dari Sang Pencipta." Demikian Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943, Minggu (14/3/2021) kepada seluruh umat Hindu di Tanah Air. Ucapan tersebut disampaikan Presiden Jokowi melalui akun media sosialnya, baik Twitter, Facebook, maupun Instagram. 

 

Jokowi berharap seluruh umat bisa bangkit dan tetap bersemangat serta optimistis. Terlebih dengan menyepi, amarah dan dendam pun disebutkannya bisa hilang. "Maka meluruhlah amarah, dendam, dan rasa dengki. Dan kita pun bangkit dengan penuh semangat dan optimisme. "Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943."

 

Menyambut hari besar umat Hindu itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap seluruh umat Hindu di Tanah Air bisa menggali makna terdalam Hari Raya Nyepi kali ini. "Kita muliakan alam, maka alam akan memuliakan harkat martabat kemanusiaan."

 

Umat Hindu memperingati Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1943. Sesuai namanya, Nyepi yang berasal dari kata sepi ini, menjadi momentum untuk melakukan perenungan diri. Selama Nyepi, umat Hindu melakukan catur brata penyepian atau renungan selama 24 jam. Masyarakat merenung, mengevaluasi diri dalam suasana hening. Selama nyepi, mereka melakukan amati geni atau tidak menyalakan api, amati karya atau tidak bekerja, amati lelungan atau tidak bepergian, dan amati lelanguan atau tidak bersenang-senang. 

 

Rangkaian Nyepi dimulai dengan Melasti, Kamis (11/3/2021) hingga Sabtu (13/3/2021). Melasti dilakoni dengan menyucikan diri, biasanya pada sumber mata air, danau, sungai atau laut. Ini bertujuan memohon air kehidupan kepada Dewa Penguasa Samudra yang disebut Tirta Kamandalu dan Amerta. Biasanya melasti di Pura atau Ngubeng, di danau, campuan (pertemuan dua sungai), dan di tempat air suci pura taman atau beji. Melalui Melasti, diharapkan segala kekotoran dunia dapat dihanyutkan. 

Bandara tutup

 

Pada Hari Raya Nyepi Caka 1943 atau tahun 2021, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, berhenti beroperasi sementara selama 24 jam. Mulai Minggu, pukul 06.00 Wita sampai Senin (15/3/2021) pukul 06.00 Wita. Pemberhentian operasional sementara ini, untuk menghormati tradisi keagamaan Hari Suci Nyepi di Bali. 

 

"Dengan penutupan bandara itu, umat Hindu yang melaksanakan ibadah Nyepi dapat lebih khusyuk," kata General Manager Angkasa Pura I Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Herry AY Sikado, dalam keterangan tertulis, Jumat (12/3/2021). 

 

Kebijakan ini diambil berdasarkan pesan yang diterbitkan Airnav Indonesia, tentang operasional bandara tutup karena Hari Nyepi. Meski demikian, Bandara tetap disiagakan untuk penerbangan bersifat darurat dan evakuasi medis. Maskapai telah menyesuaikan jadwal masing-masing selama pemberhentian operasional ini.