EmitenNews.com - Dalam 15 tahun terakhir, Indonesia telah membuat kemajuan yang baik dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan penduduk yang masuk dalam kategori miskin tercatat 9,36%, sementara dalam kategori miskin ekstrem sebesar 1,12%.


Data dari World Bank juga menunjukkan bahwa selama periode tersebut Indonesia turut mengalami pertumbuhan kelas menengah dari 7% menjadi 20% dari total penduduk. Peningkatan kuantitas dan kualitas kelas menengah tersebut juga membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia serta memperluas pemerataan kesejahteraan masyarakat.


Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa masih cukup besar tantangan yang dihadapi Indonesia untuk memperkuat dan memperluas kelas menengah. Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi tantangan tersebut yakni melalui integrasi serta konvergensi program-program pemberdayaan ekonomi dengan memanfaatkan data Regsosek.


Menko Airlangga juga mengingatkan bahwa pemberdayaan ekonomi untuk menciptakan masyarakat kelas menengah tidak dapat dilakukan secara terpisah. Hal tersebut akan membutuhkan koordinasi dan juga memerlukan konvergensi lintas sektor, terutama dalam implementasi program pemberdayaan ekonomi.


“Selanjutnya mari kita bersama-sama bekerja keras dan bekerja tulus untuk mewujudkan hal-hal yang dapat mendorong peningkatan kelas menengah. Dengan kelas menengah yang kuat, kita memiliki fondasi yang kokoh untuk membangun bangsa yang lebih maju dan mampu mencapai target yang disarankan dalam Undang-Undang Pembangunan Jangka Menengah, yang tentunya kita berharap bisa menjadi jalan menuju Indonesia Emas di tahun 2045,” pungkas Menko Airlangga.(*)