EmitenNews - IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dengan kecenderungan koreksi pada perdagangan Kamis ini. Proyeksi ini mempertimbangkan masih berlanjutnya kecenderungan net sell investor asing pada perdagangan Rabu (7/4/2021) kemarin.


Dengan jenuh jual tersebut, investor asing mencatatkan net sell selama 5 hari perdagangan berturut-turut, dengan akumulasi net sell mencapai Rp4 triliun sepanjang periode tersebut.


"Net sell diperkirakan masih dapat berlanjut sejalan dengan proyeksi pelemahan nilai tukar rupiah di perdagangan Kamis (8/4)," kata analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.


Nilai tukar rupiah akan dibayangi oleh penurunan cadangan devisa Indonesia sebesar 1.22% mom menjadi USD137.1 miliar per 31 Maret 2021. Meskipun turun, posisi cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai 10.1 bulan impor atau 9.7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 (tiga) bulan impor.


Dari eksternal, Valdy memperkirakan pelaku pasar akan mencermati rilis FOMC Minutes, terutama terkait dengan pandangan the Fed mengenai outlook ekonomi dan arah kebijakan moneter kedepan.


Oleh sebab itu ia merekomendasikan pelaku pasar untuk kembali mencermati saham-saham defensif seperti ICBP, UNVR, INDF dan TLKM.


"Pelaku pasar juga dapat mencermati RALS, JPFA, CPIN dan KLBF yang memperoleh katalis positif dari ekspektasi peningkatan permintaan di bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri," pungkasnya.(*)