EmitenNews.com - Indonesia perlu menentukan prioritas yang akan masuk program hilirisasi. Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan hilirisasi industri menciptakan nilai tambah tinggi dari pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam. Dengan begitu akan menunjang pertumbuhan ekonomi nasional, yang akan menyejahterakan masyarakat.

 

"Kita harus menentukan prioritas komoditas apa yang akan dihilirsasi, harus fokus satu per satu dulu agar sukses," kata Ekonom dari Indef, Esther Sri Astuti, di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

 

Untuk itu, ekosistem industri harus dibangun secara menyeluruh. Mulai dari pengolahan bahan mentah, hingga pengembangan produk bernilai tambah tinggi. Dengan demikian, Indonesia diharapkan tidak lagi mengekspor bahan mentah, tetapi produk bernilai tambah tinggi.

 

"Masih ada puzzle-puzzle industri dalam rantai pasok yang masih bolong-bolong tidak ada di Indonesia sehingga berpengaruh pada biaya produksi komoditas bisa lebih mahal dari negara lain," ujarnya.

 

Pembangunan hilirisasi industri tidak cukup hanya fokus pada optimalisasi industri, tetapi juga harus meningkatkan dampak positif bagi lingkungan sekitar terutama penciptaan lapangan pekerjaan.

 

Di samping itu, infrastruktur dan fasilitas publik juga harus dibangun untuk mendukung industri yang dihilirisasi.

 

Pada kesempatan lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa hilirisasi industri adalah kunci kemajuan ekonomi nasional. Karena itu, menjadi salah satu kebijakan strategis yang tetap dijalankan.

 

Menurut Menperin, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita perlu memperkuat hilirisasi sektor industri manufaktur. "Kami optimistis, hal ini dapat kita lakukan, karena selama ini telah terbukti sebagai prime mover bagi perekonomian nasional." ***