EmitenNews.com -IHSG ditutup dibawah 6771 (MA5) di Jumat (27/10). Di sisi lain, Stochastic RSI relatif sideways diiringi penyempitan negative slope MACD. 

 

“Dengan demikian, IHSG diperkirakan konsolidasi dalam rentang 6730 sampai 6800 pada perdagangan Senin (30/10),” kata Valdy Kurniawan Haed Of Research Phintraco Sekuritas.

 

Pasar akan mengantisipasi hasil keputusan FOMC The Fed pada 1 November 2023 waktu setempat, yang diperkirakan akan menaikkan The Fed Rate sebesar 25 bps. Jajak pendapat oleh CME FedWatch Tools memperoleh hasil 97.1% peluang the Fed menaikan sukubunga acuan di FOMC tersebut. 

 

Antisipasi pasar menjelang FOMC The Fed berpotensi memicu kecenderungan capital outflow dan kembali menekan nilai tukar Rupiah. Nilai tukar Rupiah menguat 0.13% ke Rp15,936/USD di Jumat (27/10) sore.

 

Dari data ekonomi, pekan depan Kawasan Eropa akan merilis Inflation Rate YoY Flash yang diperkirakan melambat ke 3.4% yoy pada Oktober 2023 dari 4.3% yoy pada September 2023 (31/10). Kemudian, Indonesia juga akan merilis data inflasi yang diperkirakan naik ke 2.6% yoy pada Oktober 2023 dari 2.28% yoy pada September 2023 (1/11).

 

Berdasarkan penjelasan diatas, maka saham-saham rate sensitive harus diwaspadai. Pasar dapat memperhatikan saham-saham defensif dan berpotensi rebound diantara lain ELSA, CPIN, JPFA, MIKA, MEDC dan ISAT pada Senin (30/10).