EmitenNews.com - IHSG melemah 4.41% yoy ke 6.909 pada perdagangan Senin (9/5), atau kembali ke kisaran level 18 Maret 2022.


Pelemahan IHSG ini diikuti net sell investor asing yang mencapai Rp2.5 triliun (9/5). Meski demikian, akumulasi net buy investor asing sejak 18 Maret 2022 mencapai Rp45 triliun.

"Data tersebut memperkuat indikasi bahwa pelemahan IHSG Senin kemarin lebih didominasi aksi panic-selling," ulas analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan.

Oleh sebab itu menurutnya pelemahan IHSG masih dapat berlanjut, namun diperkirakan mulai terbatas di kisaran support kuat pada 6.800-6.850.

IHSG bahkan berpeluang technical rebound jika bertahan pada level psikologis 6.900 pada perdagangan hari ini.

Dari eksternal, pelaku pasar diprediksi merespon negatif keputusan the Fed untuk menaikan the fed Rate sebesar 50 bps dan mulai mengurangi kepemilikan obligasinya.

"Hal ini memicu kekhawatiran pengetatan likuiditas di dalam negeri, mengingat BI juga telah memberikan petunjuk kemungkinan kenaikan sukubunga acuan di Q2-2022," lanjut Valdy.

Meski demikian, kondisi ekonomi domestik sebetulnya cukup solid. Data terbaru menunjukan pertumbuhan ekonomi Q1-2022 Indonesia sebesar 5.01% yoy, sedikit lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 5% yoy.

Oleh sebab itu, untuk saat ini Valdy menyarankan pelaku pasar untuk mencermati peluang buy on support pada beberapa saham bluechip yang melemah signifikan Senin kemarin.

Di antaranya BBCA, TLKM, ASII, ANTM dan UNTR. Di sisi lain, AKRA dan MAPI dapat diperhatikan karena justru menunjukan sinyal bullish continuation.(fj)