EmitenNews.com - Hari ini secara teknikal Analis Sucor Sekuritas, Indra Tedja Kusuma memperkirakan IHSG bergerak mixed pada kisaran 6031 – 6119 dengan pertimbangan : muncul candle 3 White Soldiers, ST Mov Avg (Bullish / Bearish) dan  Penguatan indek kemarin  di ikuti dengan penurunan volume.


Seperti diketehui, kemarin IHSG bergerak menguat dan di tutup plus 35 poin atau 0,582%  pada 6072,  di pimpin oleh saham sektor tambang, properti, industri dasar, manufaktur, keuangan, barang konsumsi di tengah - tengah penguatan indek bursa global dan catatan FOMC yang menyatakan bahwa pemulihan ekonomi masih jauh dari harapan sehingga FED tidak akan buru-buru menaikkan suku bunga meski IDR/USD melemah (14535).


Melihat laju gerak IHSG beberapa hari belakangan dan predikisi hari ini, maka Indra merekomendasikan beberapa saham pilihanya untuk dapat di cermati oleh para pelaku pasar untuk akhir pekan ini, seperti WSKT, MEDC, BRIS, BBRI, BVIC dan SMBR 


WSKT Buy On Weekness dengan support di 1020 cutloss jika break di bawah 1000. Jika tidak break di bawah 1040 potensi naik ke 1110- 1160 short term. 


MEDC Buy On Weekness dengan support di 555, cutloss jika break di bawah 540 jika tidak break di bawah 570 , potensi naik ke 600 - 650 short term. 


BRIS Buy On Weekness  dengan support di 2390 cutloss jika break di bawah 2360. Jika tidak break di bawah 2420 potensi naik ke 2500-2550 short term. 


BBRI Buy On Weekness  dengan support di 4300 cutloss jika break di bawah 4270, Jika tidak break di bawah 4320 potensi naik ke 4400-4450 short term. 


BVIC Spekulasi Buy dengan support di 184 cutloss jika break di bawah 178 Jika tidak break di bawah 190 potensi naik ke short 210 - 230 Short term. 


SMBR Buy On Weekness dengan support 855 cutloss jika break di bawah 840 . Jika tidak break di bawah 865 potensi naik 900 - 930 short term. 



Kemarin indek bursa Eropa STOXX600 di tutup menguat 0,6% dan capai rekor setelah catatan FOMC menyatakan bahwa FED tidak akan buru-buru melakukan kebijakan moneter ketat dan data menunjukkan pesanan industrial Jerman naik untuk bulan kedua secara berturut – turut.


Kemarin indek bursa Wall Street di tutup menguat hingga 1%, di pimpin oleh saham sektor teknologi saat yield UST 10 tahun turun hingga ke 1,624% (level terendah sejak 26 Maret) dan Ketua FED Powell kembali menyatakan sikap dovish..


Untuk diketahui bahwa, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi 4.3%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 4.8%. Padahal IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global makin cerah, yaitu sebesar 6%, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 5.5%. IMF memang melihat pemulihan negara emerging dan negara Asia berkembang pada tahun ini cukup kuat dengan perkiraan sebesar 8.6%, namun kuatnya pemulihan ini tidak terjadi pada Malaysia dan Indonesia. Penyebabnya adalah angka kasus covid-19 yang masih tinggi.