IHSG Ditutup Melejit Lagi 1,30 persen, Asing Net Buy Rp492,54 Miliar
EmitenNews.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (19/6) ditutup melonjak naik 81,9 poin atau naik 1,30 persen ke level 6.339,2. Sebanyak 16,68 miliar saham telah diperdagangkan dengan frekuensi 485.117 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp10,30 triliun. Adapun pergerakan saham yang terpantau meliputi 265 saham naik, 154 saham turun, dan 123 saham lainnya stagnan. Sementara investor asing melakukan pembelian beli bersih (net buy) nilainya sebesar Rp492,54 miliar Sementara indeks LQ-45 naik 16,7 poin (1,68 persen) ke level 1.011,4. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) naik 11,9 poin (1,78 persen) menjadi 681,9. 10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham industri dasar memimpin penguatan dengan naik 2,68 persen. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 2,12 persen dan sektor saham aneka industri menguat 1,89 persen. Sementara itu,saham-saham yang menguat antara lain saham APLN naik 25,13 persen ke posisi Rp 234 per saham, saham DUTI melonjak 22,63 persen ke posisi Rp 5.825 per saham, dan saham ABMM melompat 16,58 persen ke posisi Rp 2.180 per saham. Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham PLIN turun 22,11 persen ke posisi Rp 3.700 per saham, saham GLOB terpangkas 19,38 persen ke posisi Rp 258 per saham, dan saham INAF merosot 16,41 persen ke posisi Rp 2.700 per saham. Sejalan dengan IHSG, keempat indeks saham Asia juga turut menguat signifikan. Indeks Nikkei menguat 1,72 persen, Hang Seng menguat 2,56 persen, Shanghai menguat 0,96 persen, dan Strait Times menguat 1,45 persen.
Related News
Di Balik BREN: Mengukur Kredibilitas dan Skin in the Game Manajemen
Benarkah BREN Bukan Saham Biasa? Cek Pilar Baseload-nya!
IPO RLCO Melejit: Antara Euforia Laba 608 Persen vs Risiko Spekulatif
PBV Kuat, PER Goyah: Valuasi Saham Indonesia Bertahan di Premium?
IHSG Stagnan, Transaksi Naik 42 Persen: Sinyal Distribusi Tersembunyi?
Ekspansi Digital WIFI: Rights Issue & Suntikan Modal NTT e-Asia





