EmitenNews.com - Secara teknikal penurunan IHSG telah mencapai target koreksi pola bearish reversal double top di level 5950. IHSG berhasil mengalami teknikal rebound kembali ke atas level 6000, setelah menyentuh support di 5892. Jika dapat bertahan diatas 6000 dan kembali melanjutkan kenaikannya, maka IHSG berpeluang kembali menuju target yang dulunya merupakan support neckline sebelum di breakdown di area 6167. Namun apabila IHSG gagal bertahan di 6000, ada potensi bagi IHSG kembali turun menguji area support di kisaran 5900-5950. Ungkap Indra Tedja kusuma Selaku Teknikal Analis Sucor Sekuritas, Senin (5/4/2021).


Lebih lanjut Indra menjabarkan, IHSG memperpanjang pelemahannya pada pekan lalu menjadi 3 minggu berturut-turut. Pelemahan IHSG terjadi akibat buruknya sentimen yang datang baik dari dalam maupun luar negeri. 


Kabar bahwa manajemen BPJS Ketenagakerjaan yang akan mengurangi porsi investasinya di saham maupun reksadana menjadi katalis negatif bagi IHSG. BPJSTK merupakan salah satu investor institusi raksasa, sehingga apabila porsi investasi dikurangi berpotensi membuat terjadinya arus uang keluar dari pasar modal Indonesia dalam jumlah yang lumayan besar. Selain itu, larangan mudik dan pembatasan aktivitas juga melemahkan IHSG, karena dikhawatirkan menekan pertumbuhan ekonomi. 


Untuk perdagangan awal pekan ini, Analis Sucor sekuritas itu merekomendasikan beberapa saham pilihan yang dapat di cermati oleh para pelaku pasar, seperti ADRO, BJBR, IMAS, AISA, AGRO dan MDKA.


ADRO Buy On Weekness dengan support di 1140 cutloss jika break di bawah 1120 . Jika tidak break di bawah 1160, potensi naik ke 1230 - 1260 short term. 


BJBR Buy On Weekness dengan support di 1480, cutloss jika break di bawah 1460 jika tidak break di bawah 1500, potensi naik ke 1560- 1610  short term. 


IMAS Buy On Weekness  dengan support di 1040 cutloss jika break di bawah 1015. Jika tidak break di bawah 1055  potensi naik ke 1100 - 1150 short term. 


AISA Buy On Weekness  dengan support di  286 cutloss jika break di bawah 278, Jika tidak break di bawah 290 potensi naik ke 310 - 320 short term. 


AGRO Buy On Weekness dengan support di 1040 cutloss jika break di bawah 1015. Jika tidak break di bawah 1055 potensi naik ke short 1050 - 1085 Short term. 


MDKA Spekulasi Buy dengan support 2200 cutloss jika break di bawah 2160 . Jika tidak break di bawah 2230 potensi naik 2300 - 2360 short term.


Sementara itu tekanan dari luar negeri masih datang dari pergerakan yield surat utang AS tenor panjang yang terus bergerak naik. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sempat bergerak keatas 1,75%, sehingga memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah yang bergerak melemah. 


Bursa Wall Street kompak ditutup menguat di akhir perdagangan pekan lalu pada hari Kamis sebelum libur Good Friday, setelah peluncuran rencana infrastruktur Presiden Joe Biden. Indeks S&P 500 ditutup naik untuk pertama kalinya di atas angka 4.000 dalam sejarah, terkerek oleh optimisme tentang pemulihan ekonomi AS. Data menunjukkan jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik secara tak terduga pada pekan lalu. Namun, data lain menunjukkan ukuran aktivitas manufaktur melonjak ke level terkuat dalam lebih dari 37 tahun pada bulan Maret, dengan lapangan kerja di pabrik tertinggi sejak Februari 2018. Dow Jones naik 171,66 poin (+0,52%) ke level 33.153,21, S&P 500 menguat 46,98 poin (+1,18%) ke posisi 4.019,87 dan Nasdaq melonjak 233,23 poin (+1,76%) menjadi 13.480,11. Sepanjang pekan lalu ketiga indeks saham utama AS berakhir menguat dengan Dow Jones mengalami kenaikan sebesar +0,24%, S&P 500 menguat +1,14%, sedangkan Nasdaq turun +2,6%.


Sementara itu dari dalam negeri, IHSG ditutup menguat +25,934 poin (+0,43%) ke level 6.011,456 pada hari kamis sebelum libur jum’at agung. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp. 989 miliar di pasar reguler. Dalam sepekan IHSG terkoreksi hingga -2,97%, dengan diikuti keluarnya dana asing di pasar reguler senilai Rp. 2,3 triliun. (Rizki)