IHSG Masih Rawan Koreksi, NH Korindo Pilih ASSA, ADMR, BRMS dan ELSA
EmitenNews.com— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (29/8) turun tipis 0,04% atau 3,20 poin ke level 7.132,04. Penurunan IHSG dipicu pelemahan Sektor teknologi yang turun hingga 2,23%. Sektor transportasi dan logistik turun 1,34%. Sektor keuangan turun 0,92%. Sektor infrastruktur turun 0,89%. Sektor barang konsumsi nonprimer turun 0,88%. Sektor properti dan real estat turun 0,72%. Sektor barang baku turun 0,24% dan Sektor perindustrian turun 0,22%.
Head Of Research NH Korindo Sekuritas Liza C. Suryanata mengatakan secara teknikal, rebound yang terjadi begitu IHSG mendekati level Support psikologis 7000 sehingga menghasilkan candle serupa long-leg Hammer, tidak begitu bisa diandalkan kekuatannya hari ini.
Sebaliknya, IHSG masih rentan menyambung konsolidasi susulan hari ini kembali uji Support ke area 7110-7100 / 7080-7060, yang mana apabila hari ini malah confirm ditutup di bawah Neckline pola Double Top itu, barulah akan memantapkan target turun ke arah 6950-6930.
“Ancaman turun baru akan agak ternetralisir apabila setidaknya IHSG mampu bertengger kembali di atas MA10 / 7150, atau even better sukses break out Resistance dari level previous High 7230 yang selama minggu-minggu terakhir ini sulit ditembus,” ungkap Liza.
ASSA Advise Speculative Buy. Entry Level: 1490-1430. Target: 1580 / 1680 / 1740 / 2000-2100. Stoploss: 1410.
ADMR Advise Speculative Buy. Entry Level: 1645. Average UP >1700. Target: 1850-1900 / 2000-2100 / 2300 / 2500. Stoploss: 1595.
BRMS Advise Buy. Entry Level: 256-250. Average Up >260-262 Target: 274 /300-304. Stoploss: 234.
ELSA Advise Buy. Entry Level: 326-320. Average UP >332. Target: 340-342 / 360. Stoploss: 314.
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun