EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin turun tipis menjadi 6.788. Secara teknikal, penurunan Indeks tertahan MA5 di kisaran level 6.785. Sementara itu, indikator Stochastic RSI sedang berada pada overbought area. 

Dengan demikian, sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 21 Februari 2025, Indek berpotensi terkonsolidasi di kisaran level 6.725, dan posisi resistance di posisi 6.875. Pasar Amerika Serikat (AS) mengantisipasi rilis data Existing Home Sales Januari 2025. 

Data itu penting sebagai acuan untuk mengukur permintaan konsumen sektor perumahan AS. Pasar memperkirakan Existing Home Sales Januari 4.12 juta unit, lebih rendah dibanding realisasi Desember 2024 sebesar 4.24 juta unit. Sementara itu, pasar kawasan Eropa, mengantisipasi data penjualan ritel Januari 2025. 

Inggris diperkirakan tumbuh 0,3 persen MoM, membaik dari edisi Desember 2024 minus 0,3 persen MoM. Pasar regional mengantisipasi data Inflation Rate Januari 2025 di Jepang 2025 diperkirakan naik ke level 3,7 persen YoY dari Desember 2024 di posisi 3,6 persen YoY. Kondisi itu, diyakini dapat mempengaruhi arah kebijakan moneter BoJ ke depan. 

Saat bersamaan, Jepang juga akan merilis data Manufacturing PMI Flash Februari 2025 dengan perkiraan naik ke level 49 dari level 48.7 periode Januari 2025. Itu menandakan sektor manufaktur Jepang membaik meski masih berada di zona kontraksi. So, Phintraco Sekuritas menjagokan saham ENRG, HRUM, TINS, JSMR, dan GJTL. (*)