IHSG Rebound, Koleksi Saham SIDO, AUTO, dan DOID
Pengunjung memenuhi Main Hall Bursa Efek Indonesia dengan latar layar menampilkan pergerakan saham. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mengorbit zona hijau. Sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 22 Juli 2024, IHSG akan menguji level classic resistance level 7.356, dan support psikologis level 7.200. Laju IHSG berpotensi ditopang sentimen dalam negeri.
Di mana, pasar saham Indonesia masih diakumulasi tipis senilai Rp753 miliar didominasi saham-saham perbankan. Namun, IHSG dikhawatirkan melemah tersebab indeks global mengalami aksi taking profit. So, saat ini investor akan bersikap konservatif terlebih dahulu untuk saham-saham global.
Di sisi lain, ketegangan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) kembali menahan investor untuk berinvestasi pada aset berisiko seperti saham. Oleh sebab itu, StocKnow.id menjagokan sejumlah saham berikut sebagai jujukan investasi.
Sido Muncul (SIDO) Rp745 dengan take profit Rp765-780, dan stop loss Rp720. Jasa Marga (JSMR) Rp5.350, take profit Rp5.500-5.650, dan stop loss Rp5.150 per lembar.
Astra Otopart (AUTO) Rp2.210 dengan takes profit level Rp2.290-2.320, dan stop loss Rp2.130. Delta Dunia Makmur (DOID) Rp675, dengan take profit level Rp700-760, dan stop loss Rp760 per eksemplar.
Di sisi lain, kekhawatiran akan lesunya permintaan dari China, importir minyak terbesar dunia, terus membebani pasar. Pertumbuhan ekonomi China lebih lemah dari perkiraan pada kuartal kedua, dan penurunan impor minyak Juni 2024 menambah ketidakpastian tersebut.
Sentimen negatif terhadap China juga diperkuat minimnya sinyal stimulus dari Rapat Pleno Ketiga Partai Komunis, dan rencana AS untuk memperketat pembatasan perdagangan sektor teknologi, yang bisa memicu tindakan balasan dari Beijing.
Selain itu, spekulasi mengenai kepresidenan Donald Trump makin memperburuk sentimen terhadap China, mengingat kebijakan proteksionis yang ia pertahankan. Trump juga berencana meningkatkan produksi minyak AS, dapat menandai pasokan lebih tinggi di masa mendatang.
Sementara itu, penguatan dolar AS menambah tekanan pada harga minyak, dan menciptakan lingkungan penuh tantangan bagi pasar energi global. Akhirnya pekan lalu, IHSG susut 26,5 poin alias 0,36 persen menjadi 7.294. Total nilai transaksi Rp8,2 triliun, jumlah saham diperdagangkan 12,3 miliar lembar, dan asing mencatat net buy Rp53 miliar. (*)
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun