IHSG Terbuka Dekati 6.542, Saham Bank, Telekomunikasi dan Tambang Ini Direkomendasikan
EmitenNews.com - Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup melemah terbatas, di tengah data tenaga kerja yang di bawah perkiraan. Data nonfarm payrolls bulan September menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 194 ribu dari bulan sebelumnya 366 ribu, jauh di bawah estimasi yang sebanyak 450 ribu.
Namun tingkat pengangguran turun menjadi 4,8% dari 5,2%. Di lain pihak data nonfarm payrolls yang di bawah estimasi tersebut menimbulkan pertanyaan apakah tapering The Fed akan jadi dilakukan dilakukan pada tahun ini.
Sementara itu saham sektor energi mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan harga minyak mentah WTI yang sempat mencapai level USD80/barel, yang merupakan level tertinggi sejak tahun 2014.
Kenaikan harga minyak mentah masih disebabkan oleh meningkatnya permintaan di tengah suplai yang ketat. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya CPI, FOMC Minutes, PPI, retail sales serta Michigan Sentiment. Earning season triwulan III di Wall Street juga akan dimulai pada pekan ini.
IHSG pada perdagangan Jumat 8 Oktober 2021 ditutup menguat 1,02% pada level 6481. Saham sektor transportasi membukukan penguatan terbesar. Sedangkan saham sektor konsumer cyclical menjadi menjadi satu-satunya satunya sektor yang melemah. Investor Investor asing net buy Rp2,419 triliun.
Pada perdagangan hari ini Analis Waterfront Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran support 6450/6392 dan resistance 6504/6542. Adapun saham yang direkmendasikan adalah BBNI, BBTN, TLKM, EXCL, ADRO, ITMG, INCO, INDY, TBIG, TOWR.(fj)
Related News
IHSG Ditutup Menguat ke Level 8.617, Mari Cek Tiga Saham Terlaris
Rekor Tertinggi, IHSG Ukir All-Time High Lagi di Posisi 8.617
IHSG Sesi I Merangkak 0,65 Persen di 8.604
Potensi Produksi Padi Sepanjang 2025 Mencapai 60,37 Juta Ton
BTN Perkuat Transformasi Digital dan Pembiayaan Daerah
Wall Street Nyungsep, IHSG Kian Menyala





