EmitenNews.com -Wall Street kembali flat di Jumat (12/1). Kondisi ini dipengaruhi oleh realisasi kinerja keuangan sejumlah bank besar di AS yang kurang memuaskan di Q4-2023. Dari data ekonomi, Producer Price Index (PPI) berada di –0.1% mom di Desember 2023. Data ini memperkuat keyakinan bahwa inflasi persisten di Desember 2023 di AS bersifat temporer seiring dengan kecenderungan peningkatan konsumsi masyarakat di libur Natal dan Tahun Baru.

IHSG diperkirakan cenderung fluktuatif dalam rentang 7200-7300 di pekan ini. Di awal pekan (15/1), pelaku pasar akan merespon data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang diperkirakan kembali surplus, dengan sedikit perbaikan di kinerja ekspor.

“Secara teknikal, walaupun sudah terbentuk golden cross pada Stochastic RSI, namun IHSG membentuk pola doji start bersamaan dengan pergerakan Jumat (12/1),” kata Valdy Kurniawan Head Of Research Phintraco Sekuritas,

Dari eksternal, inflasi jerman diperkirakan naik ke 3.7% yoy di Desember 2023, naik dari 3.2% yoy di November 2023. Pasar saham mungkin akan dipengaruhi oleh respon pasar terhadap realisasi data tersebut. Selain inflasi, sejumlah data ekonomi penting, termasuk pertumbuhan ekonomi di Eropa juga dijadwalkan rilis pekan ini.

Investor menanti sejumlah data ekonomi yang akan rilis. Jerman akan rilis data inflasi yang diperkirakan naik ke level 3.7% yoy di bulan Desember 2023 dari sebelumnya 3.2% yoy di November 2023. Masih dari Jerman, ekonomi sentimen diperkirakan naik menjadi 13.9 di Januari dari sebelumnya 12.8 di Desember 2023.

Dari dalam negeri, pada pekan depan akan rilis data neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan kembali surplus walau mengalami penurunan menjadi US$1.92 miliar di Desember 2023 dari sebelumnya di US$2.41 miliar di November 2023. Penurunan surplus NPI sejakan dengan perkiraan penurunan nilai ekspor sebesar -8.1% yoy di Desember 2023 dari sebelumnya -8.56% yoy di November 2023.

Top picks di Senin (15/1) diantaranya ESSA, AKRA, BTPS, ELSA, INCO, dan UNVR.