IHSG Tertekan, Buru Saham ISAT, JSMR, dan ENRG

Petugas kebersihan menyisir teras depan area Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan kemarin menguat 0,15 persen menjadi 7.464. Secara teknikal, IHSG membentuk upper shadow dengan indikasi ada tekanan jual. Selain itu, terlihat pada indikator Stochastic RSI masuk area overbought, dan indikator MACD menunjukkan penyempitan positive slope.
Oleh karena itu, sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 12 Desember 2024, IHSG akan bergerak pada rentang support 7.400, dan resistance level 7.500. Setelah rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS), kini pasar menanti data inflasi dari sisi produsen edisi November 2024 dengan perkiraan meningkat menjadi 2,60 persen YoY dari sebelumnya 2,40 persen YoY.
Kombinasi dua data inflasi baik dari sisi produsen maupun konsumen akan menjadi perhatian utama The Fed dalam merumuskan kebijakan suku bunga pada pertemuan Minggu depan. Sementara itu, dari Eropa, pasar menanti rilis data suku bunga Euro Area akan dipangkas menjadi 3,15 persen YoY dari 3,40 persen YoY.
Tujuan ECB melanjutkan tren pemangkasan suku bunga tahun ini adalah untuk menstimulus perekonomian. Sebagai informasi, sejak ECB melakukan pemangkasan suku bunga pada pertengahan tahun ini, GDP Euro Area terus menunjukkan perbaikan.
Nah, menilik data dan fakta tersebut, Phintraco Sekuritas menjagokan sejumlah saham berikut sebagai jujukan koleksi. Yaitu, Krakatau Steel (KRAS), Mitra Adiperkasa (MAPI), Indosat (ISAT), Energi Mega Persada (ENRG), Jasa Marga (JSMR), dan Semen Indonesia (SMGR). (*)
Related News

Era Digital, BTN Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan

IHSG Ditutup Merosot 0,21 Persen ke Level 8.008

Lantik Pejabat Tinggi Madya, Bahlil Minta Tertibkan Tambang Ilegal

Kebocoran Capai Rp500T, Sistem Subsidi dan Bansos Perlu Direformasi

Indonesia Siap Jadi Produsen Listrik Panas Bumi Terbesar Dunia

IHSG Naik 0,27 Persen ke Level 8.046 di Sesi I, Cek Sahamnya