IHSG Tertekan, Lirik Saham ASII, CLEO, dan INDF
Petugas kebersihan menyisir teras depan Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mengalami pullback. Saham bank diplot menopang Indeks justru mengalami aksi tekanan jual, terkhusus Bank BCA (BBCA) anjlok 2,87 persen.
Praktis hanya saham-saham basic materials, khususnya gold-related penyokong Indeks. Sayangnya, penguatan tersebut belum mampu menjaga Indeks di zona positif. Berdasar pergerakan pekan ini, Indeks cenderung bergerak independen terhadap indeks global, khususnya Wall Street.
Dengan begitu, meski Wall Street menguat signifikan, sebaiknya waspadai pullback lanjutan pada Indeks. Secara teknikal, koreksi kemarin mendorong pembentukan death cross overbought area pada Stochastic RSI.
Selain itu, investor asing juga kembali lanjutkan net sell, bahkan cenderung meningkat menjadi Rp514 miliar. Nah, dari dalam negeri, data atau sentimen domestik relatif minim setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di kisaran 5,75 persen. BI meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung berada di batas bawah proyeksi 4,7-5,5 persen.
Berdasar data dan fakta tersebut, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Astra Motor (ASII), Kalbe Farma (KLBF), Sariguna Primatirta (CLEO), Indosat Ooredoo (ISAT), dan Indofood Sukses Makmur (INDF). (*)
Related News
Menuju 2026, Upbit Soroti Arah Baru Pertumbuhan Industri Kripto
IHSG Merosot Tipis di Akhir Pekan, Enam Sektor Jadi Pemberat
IHSG Sesi I (19/12) Seret Seluruh Indeks Sektoral, Kompak Merah!
Wall Street Rebound, IHSG Cenderung Menguat
Tekanan Jual Menderas, IHSG Susuri Level 8.500
Aksi Jual Hantui IHSG, Serok Saham BMRI, BKSL, dan KLBF





