EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. IHSG akan menjelajahi support level 7.440, dan resistance level 7.530. Pasar akan mencermati pidato ketua The Fed Jerome Powell.

Secara teknikal, penguatan IHSG mulai terbatas setelah menyentuh level all time high (ATH). Sedang indikator stochastic mengindikasikan dead cross pada area overbought. Berikut saham memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang yaitu TPIA, PTBA, AALI, dan SSMS. 

Pagi ini, bursa Asia telah diperdagangkan mixed. Indeks Nikkei 225 diperdagangkan menguat 0,11 persen, dan indeks Kospi diperdagangkan melemah 0,23 persen. Sementara Jepang mencatat inflasi 2,8 persen YoY pada Juli 2024. Sementara mayoritas indeks utama Wall Street ditutup melemah didorong rebound dollar indeks, dan yield treasury US mengalami penguatan. 

Menyudahi perdagangan kemarin, IHSG tekor 0,87 persen menjadi 7.488. Itu ditopang saham-saham sektor infrastruktur turun 1,50 persen, technology susut 1,40 persen, dan consumer cyclicals anjlok 1,24 persen. Sementara itu, asing membukukan net buy Rp1,59 triliun.

Saham paling banyak dibeli seperti BBRI, ASII, BBCA, UNTR, dan ADRO. Katalis pelemahan IHSG didorong peningkatan kekhawatiran pada tensi politik dalam negeri. Sementara pada kuartal II-2024 neraca pembayaran Indonesia defisit USD0,6 miliar, lebih baik dibanding kuartal I-2024 defisit USD6 miliar. 

Transaksi Modal & Finansial surplus USD2,7 miliar. Kondisi tersebut didorong aliran masuk investasi asing. Sementara itu, transaksi berjalan defisit USD3 miliar. Itu  didorong ekspor relatif stabil. (*)