EmitenNews.com - Akhir pekan lalu, indeks Harga Saham Gabungan (HSG) menguat 0,74 persen menjadi 7.544. Penguatan itu ditopang saham-saham sektor industrial 1,65 persen, energy 1,28 persen, dan consumer cyclicals minus 1,26 persen. Investor asing membukukan net buy Rp223,85 miliar.

Saham paling banyak dibeli antara lain BBNI, BBRI, dan ASII. Katalis penguatan IHSG didorong optimisme pasar atas pemangkasan suku bunga The Fed. Pada Juli 2024 Indonesia mencatat pertumbuhan uang beredar 7,4 persen, dan penyaluran kredit meningkat 11,6 persen secara tahunan. 

Secara teknikal, IHSG berhasil tertahan di atas MA5 diikuti indicator stochastic masih bergerak di area golden cross. Sedang indikator stochastic mengindikasikan dead cross pada area overbought. Oleh Karena itu, Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.

Sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 26 Agustus 2024, IHSG akan mengitari area support level 7.485, dan resistance level 7.595. Sejumlah saham memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang yaitu Unilever (UNVR), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), Bukalapak (BUKA), dan Surya Citra Media (SCMA). 

Pagi ini, bursa Asia, telah diperdagangkan mixed. Indeks Nikkei 225 diperdagangkan melemah 1,26 persen, dan indeks Kospi diperdagangkan menguat 0,27 persen.  Pasar Asia mencermati statement gubernur BoJ, Kazuo Ueda, yang mengisyaratkan masih berpotensi untuk menaikkan suku bunga kalau inflasi tetap berada di atas 2 persen. 

Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS), mayoritas indeks utama ditutup menguat. Itu didorong statement Jerome Powell mengenai potensi pemangkasan pada pertemuan September 2024 menyusul makin terbuka di tengah risiko kenaikan inflasi berkurang, dan pelemahan lanjutan ketenagakerjaan mulai terbatas ke depan. (*)