EmitenNews.com - Impor di bulan Juli 2022 terjadi peningkatan 1,64 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM), menjadi USD 21,35 miliar. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut peningkatan impor pada Juli 2022 lebih disebabkan oleh naiknya impor migas sebesar 21,30 persen (MoM), sementara impor nonmigas pada Juli 2022 menunjukkan penurunan sebesar 2,53 persen (MoM).


"Penurunan impor nonmigas pada Juli 2022 dipicu oleh turunnya impor golongan barang konsumsi sebesar 2,88 persen (MoM) dan barang modal yang turun 2,56 persen (MoM). Sementara itu, impor golongan bahan baku/penolong yang dibutuhkan industri dalam negeri pada Juli 2022 masih menunjukkan kenaikan sebesar 2,90 persen (MoM)," kata Mendag.


Peningkatan impor bahan baku/penolong ini juga tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2022 yang berada di level ekspansif sebesar 51,3 indeks poin. Ini menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir serta cenderung lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.


Zulhas mengatakan peningkatan PMI manufaktur ini menjadi indikasi pemulihan dan semakin bertumbuhnya industri di sektor manufaktur.


“Peningkatan impor bahan baku/penolong pada bulan Juli 2022 merupakan indikasi positif dari pemulihan dan semakin bertumbuhnya sektor manufaktur Indonesia,” ujar Mendag.


Di tengah kebijakan restriksi ekspor gandum di beberapa negara seperti India, Rusia, dan negara-negara lainnya, tidak terdapat lonjakan ataupun penurunan yang signifikan pada volume impor gandum. Volume impor gandum Indonesia pada Juli 2022 tercatat sebesar 604,02 ribu ton atau masih menunjukkan peningkatan 10,62 persen (MoM).


Beberapa produk dengan kenaikan nilai impor terbesar pada Juli 2022 diantaranya logam mulia, perhiasan (HS 71) naik 62,51 persen MoM, impor Pupuk (HS 31) naik 35,78 persen MoM, gula dan kembang gula (HS 17) naik 29,12 persen MoM, daging hewan (HS 02) naik 27,97 persen MoM, serta serealia (HS 10) naik 10,38 persen MoM.


Berdasarkan negara asalnya, impor nonmigas Indonesia didominasi dari RRT, Jepang, dan Thailand. Negara asal impor dengan kenaikan impor nonmigas tertinggi pada Juli 2022 antara lain Yordania yang naik 112,31 persen (MoM), disusul Swiss naik 72,94 persen MoM, Afrika Selatan naik 32,37 persen MoM, Filipina naik 11,97 persen MoM, dan Kanada naik 11,50 persen MoM.(fj)