EmitenNews.com - PT Indonesia Asahan Aluminium atau INALUM optimis Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah dapat beroperasi pada akhir tahun 2024. 

Hal tersebut dinyatakan setelah pemerintah menyatakan SGAR Mempawah dimasukkan kembali menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional pada Desember 2023 silam. 


Corporate Secretary Inalum, Mahyaruddin Ende berharap semua akan berjalan sesuai rencana dan mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar cita-cita hilirisasi bauksit-aluminium bisa terwujud.

"Sebagai entitas BUMN yang merupakan bagian dari Holding Industri Pertambangan Indonesia, INALUM optimistis bahwa SGAR Mempawah bisa beroperasi antara Semester II 2024 dan 2025," ujar Mahyaruddin, Kamis (15/2).


Smelter Grade Alumina Refinery yang berada di Mempawah merupakan proyek strategis yang dijalankan secara kolaborasi oleh INALUM dan PT ANTAM Tbk melalui anak usaha INALUM yaitu PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). 

SGAR Mempawah merupakan bagian dari aksi korporasi INALUM dalam menciptakan ekosistem industri aluminum yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. 


INALUM berharap terus mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar cita-cita Indonesia bisa segera tercapai dan hilirisasi aluminium nasional cepat terwujud.

Hingga saat ini, pembangunan SGAR Mempawah sudah mencapai diatas 80 persen, dengan target selesai pada tahun 2024. Proyek SGAR merupakan yang akan menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit (Kalimantan Barat) dengan pabrik peleburan aluminium (INALUM). 


Jika sudah beroperasi, diperhitungkan bisa memproduksi 1 juta ton alumina per tahun (bahan baku 3.3 juta ton bauksit per tahun). 

Ditargetkan akan mulai berproduksi pada tahun 2024 dan mencapai full kapasitas produksi pada 2025. 


Proyek yang terbagi ke dalam fase I dan II itu menelan nilai investasi sekitar 1,7 miliar dolar AS. Rencanannya, masing-masing proyek bakal meningkatkan kapasitas produksi alumina perseroan ke level 1 juta ton setiap tahunnya, dengan estimasi bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun.

Seperti yang diketahui, alumina merupakan bahan utama dalam pembuatan aluminium ingot, seperti alloy, billet, bar, keramik, dan produk harian lainnya. Sekaligus bisa meningkatkan penyerapan angka tenaga kerja hingga lebih dari 1.000 sumber daya manusia (SDM). 


Selain membangun SGAR, Inalum juga melaksanakan aksi korporasi lainnya. Proyek-proyek tersebut antara lain, Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi pada tahun 2023, Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi di tahun 2024-2025, dan Proyek Diversifikasi Aluminium Remelt IAA.