EmitenNews.com -Selama tujuh bulan pertama di 2023, PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) tercatat menderita rugi usaha sebesar Rp784,19 juta, lantaran penjualan per 31 Juli 2023 merosot 5,59 persen (y-o-y) menjadi Rp1,35 triliun.

Seperti diketahui, saat ini TOSK sedang berproses dalam pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO). Perusahaan startup pemilik platform Topindoku ini tengah melakukan book building selama kurun 15-19 Januari 2024, dengan kisaran harga penawaran awal Rp115-Rp125 per saham.

Pada aksi korporasi ini, perseroan berencana melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 875 juta lembar bernilai nominal Rp10 per saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Maka, TOSK bisa meraup dana masyarakat melalui pasar modal maksimal Rp109,37 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 31 Juli 2023, penjualan TOSK tercatat Rp1,35 triliun atau merosot 5,59 persen dibanding periode yang sama di 2022 yang sebesar Rp1,43 triliun.

Di tengah penurunan omzet tersebut, TOSK hanya mampu menekan beban pokok penjualan sebesar 4,96 persen (y-o-y) menjadi Rp1,34 triliun. Sehingga, laba bruto per akhir Juli 2023 anjlok 27,85 persen (y-o-y) menjadi Rp15,31 miliar.

Total beban usaha TOSK selama tujuh bulan pertama di 2023 tercatat meningkat 3,72 persen (y-o-y) menjadi Rp16,09 miliar. Dengan demikian, per 31 Juli 2023 perseroan menderita rugi usaha sebesar Rp784,19 juta atau berbanding terbalik dengan periode yang sama di 2022 yang membukukan laba usaha Rp5,68 miliar.

Beruntungnya pada pos pendapatan lain-lain per 31 Juli 2023, TOSK bisa memperoleh Rp4,63 miliar atau melambung 712,65 persen (y-o-y). Sehingga, selama tujuh bulan pertama tahun lalu perseroan bisa membukukan laba sebelum pajak Rp2,68 miliar, namun perolehan ini masih lebih rendah 56,42 persen dibanding periode yang sama di 2022.

Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) per 31 Juli 2023 yang sebesar Rp1,1 miliar, maka laba tahun berjalan TOSK menjadi Rp1,58 miliar atau ambles 62,91 persen (y-o-y). Adapun laba bersih selama tujuh bulan pertama di 2023 tercatat Rp1,7 miliar atau melorot 60,09 persen (y-o-y).

Per 31 Juli 2023, total liabilitas TOSK mencapai Rp49,64 miliar atau membengkak 30,12 persen dibanding per 31 Desember 2022. Jumlah kewajiban tersebut didominasi oleh liabilitas jangka pendek yang sebesar Rp37,3 miliar atau lebih tinggi dibanding per 31 Desember 2022 yang senilai Rp30,71 miliar.

Sementara itu, jumlah ekuitas per 31 Juli 2023 tercatat sebesar Rp38,04 miliar atau jauh lebih tinggi dibanding per 31 Desember 2022 yang senilai Rp5,08 miliar.