Indeks Kospi Merosot 1,63 persen
Ilustrasi bursa saham di Korea
EmitenNews.com - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 42,84 poin, atau sekitar 1,63 persen, pada Jumat (19/4/2024), menjadi 2.591,86.
Volume perdagangan tinggi mencapai 799 juta saham senilai 13,85 triliun won atau sekitar US$10 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 629 berbanding 238.
Angka indeks merosot dipicu kabar terjadinya serangan rudal balasan Israel ke Iran pada Jumat dini hari, selain juga ekspektasi tertundanya pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Harga saham bereaksi secara eksesif terhadap berbagai faktor yang sebetulnya masih sesuai ekspektasi.
Investor institusi dan dan ritel masing-masing melepas saham senilai 655,7 miliar won dan 925,6 miliar won, sedangkan investor asing meraup saham senilai 343,9 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 2,51 persen dan 4,94 persen. Saham perusahaan keuangan KB Financial dan Shinhan Financial masing-masing turun 0,47 persen dan 1,91 persen.
Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing merosot 1,14 persen dan 2,37 persen. Saham maskapai penerbangan Korean Air Lines dan Asiana Airlines masing-masing melemah 1,46 persen dan 2,59 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar Amerika Serikat, turun 9,3 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.382,2 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang anjlok 2 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 74,80 poin, atau sekitar 0,98 persen, menjadi 7.567,30. Bursa saham di Asia Tenggara mengalami pelemahan, termasuk juga di Indonesia.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 8,96 poin, atau sekitar 0,29 persen, menjadi 3.065,26.
Related News
Aktivitas Pencatatan BEI 2025, IPO Sepi-Delisting Makin Banyak
Telisik Performa IHSG di Deretan Indeks Saham Dunia Jelang Akhir 2025
Pengusahaan WK Panas Bumi Baturaden Tetap Jalan di Bawah Pantauan
Layani 20.000 Penumpang/Hari, Stasiun Jatake Siap Operasi Awal 2026
RDMP Balikpapan Jadi Penentu Target Stop Impor Solar di 2026
Wall Street Rontok, IHSG Menyala





