EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Senin (22/3) dibuka naik meskipun indeks saham utama di Wall Street semalam di tutup turun, mengakhiri kenaikan selama 4 hari beruntun. Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun lompat 15 bps menjadi 2.30%.


"Investor memberi reaksi atas pernyataan yang dikeluarkan ketua bank sentral AS (Federal Reserve) Jerome Powell dalam sebuah konferensi yang diselenggarakan National Association of Business Economics," urai analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.


Jerome Powell mengatakan bahwa Federal Reserve harus bergerak cepat untuk menaikkan suku bunga acuan dan bahkan mungkin dengan cara yang lebih agresif demi mencegah agar tingkat inflasi yang tinggi tidak mengakar dalam ekonomi AS.


"Sebagai respon, investor buru-buru mengkalibrasi ulang probabilitas Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.50% pada satu atau lebih pertemuan kebijakan yang tersisa di tahun ini," sambung Dustin. Hal ini akan menempatkan suku bunga acuan Federal Fund Rate (FFR) di kisaran 2.25% - 2.50% pada akhir tahun ini, lebih tinggi dari 1.9% dari yang diantisipasi para pejabat Federal Reserve minggu lalu.


Pernyataan Jerome Powell memperkuat pandangan bahwa kebijakan moneter terfokus pada kekhawatiran perang di Ukrania akan memperburuk inflasi di AS dalam waktu yang lama. Besarnya risiko inflasi ini telah mengalahkan kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi AS sehingga membuka pintu bagi pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat dalam menuju target suku bunga acuan 2.8% di 2023.


Singkatnya, Jerome Powell secara tidak langsung mengakui bahwa Federal Reserve membuat kekeliruan dalam membentuk ekspektasi inflasi dan sekarang siap melakukan apa saja untuk menghapus kekeliruan itu.


Di pasar komoditas, harga minyak mentah naik tajam dengan invasi Rusia ke Ukrania yang sudah berlangsung hampir satu bukan tanpa solusi di depan mata sehingga memperparah kekhawatiran mengenai kehilangan pasokan minyak dari Rusia.


Lonjakan harga juga di dorong oleh kabar bahwa Uni Eropa sedang mempertimbangkan bergabung dengan ajakan AS untuk mengembargo penjualan minyak mentah asal Rusia.


Untuk perdagangan hari ini Phillip Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguat di rentang 6.930-6.975. Saham yang direkomendasikan adalah sebagai berikut.


OILS
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 248
Target Price 1 : 276
Target Price 2 : 292
Stop Loss : 220


HRUM
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 10900
Target Price 1 : 11775
Target Price 2 : 12600
Stop Loss : 10100


FORU
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 338
Target Price 1 : 376
Target Price 2 : 402
Stop Loss : 300