EmitenNews.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, selain penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi, ketahanan pangan juga menjadi perhatian utama pertemuan G20 Presidensi Indonesia.


Terkait dengan ketahanan pangan, Pemerintah terus melakukan upaya untuk meningkatkan produksi dan juga diversifikasi pangan melalui pengembangan food estate untuk jangka menengah.


“Indonesia saat ini surplus pupuk. Kita juga ekspor sekitar 2 juta ton urea setiap tahun. Kondisi untuk beras relatif lebih aman. Kita memproduksi beras 1 tahun 31 juta ton dan 3 tahun kita sudah swasembada. Untuk gandum kita tergantung impor,” ungkapnya saat bersilaturahmi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor Pusat MUI, Jakarta, Selasa (11/10).


Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa inflasi Indonesia yang relatif terjaga di 5,9% menjadikan Indonesia termasuk 5 negara dengan inflasi terendah di dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat di atas 5% dan berada di peringkat 2 diantara negara-negara anggota G20.


Lebih lanjut, Pemerintah juga terus meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sekaligus mengembangkan industri halal dengan memanfaatkan digitalisasi. Hal tersebut dilakukan untuk memanfaatkan potensi besar UMKM Indonesia yang diprediksi menjadi UMKM terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025.


“Pemerintah juga sadar bahwa UMKM itu penting. Makanya dalam perkembangan perekonomian saat pandemi Covid-19, usaha super mikro itu diberikan plafon sampai dengan Rp10 juta,” ujarnya.


Pemberdayaan UMKM halal melalui pemanfaatan teknologi digital akan menjadi kekuatan besar yang berdampak siginifikan bagi peningkatan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Menko Perekonomian turut mendorong peran serta MUI khususnya dalam upaya meningkatkan pertumbuhan UMKM. Salah satunya melalui kemudahan sertifikasi halal.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Majelis Ulama Indonesia, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, dan sejumlah pengurus Majelis Ulama Indonesia.(fj)